.png)
Menurut, Masdar yang di Dampingi tim investigasi LSM Trinusa saat di konfirmasi di Sekretariat Tiyuh Candra Mukti, kecamatan Tulang Bawang Tengah, sangat menyangkan Peryataan Sekertaris Tiyuh tersebut.
"Jika kami menilai apa yang di sampaikan sekertaris itu terhadap media tidak tersebut sangatlah bertentangan sebab itu sama saja di ikut serta dalam melancarkan tindakan melawan hukum,"tegas Masdar kepada media(01/07/2025).
Sebab, jika tindakan yang di lakukan oleh pihak Tiyuh tersebut melanggar serta dengan sengaja melakukan dugaan penyimpangan serta Mark up semestinya sekertaris harus segera memberikan teguran.
"Apa lagi dengan lantangnya sekertaris tersebut menyebut tindakan TPK itu sudah menyalahi prosedur, Namun dia tetap saja tidak ingin tahu menahu persoalan tersebut ,itu menurut saya sangatlah tidak pantas bagi seorang sekertaris,"cetus Masdar.
Apalagi informasi yang di sampaikan media dalam sebuah pemberitaan sekertaris tersebut terkesan memberikan ruang terbuka bagi Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam.
"Nanti kita akan berkordinasi dengan pihak APH untuk melakukan penelusuran terkait dugaan Penyimpangan serta Mark up yang di lakukan pihak Tiyuh tersebut jika terbukti maka kita akan Laporkan," ungkapnya.
Bukan hanya Peryataan terkait realisasi Dana Desa(DD) saja yang menjadi sorotan bahkan termasuk penyertaan modal BUMTI Menjadi pertanyaan besar.
Sebab Sebelumnya, Winarwan sekertaris Tiyuh saat di konfirmasi media mengakui terkait pengelolaan dana BUMTI serta realisasi Dana Desa Tidak mengetahui secara jelas.
keterangan Winarwan, Sekertaris Tiyuh setempat kepada media saat di konfirmasi di balai Tiyuh pada Senin,( 30/06/2025). Mengakui adanya sejumlah dana yang di serahkan pihak Tiyuh kepada oknum Pengurus BUMTI Jaya indah dengan anggaran fantastis mencapai ratusan juta rupiah lebih.
"Saya lupa tahun berapa penyerahan modal BUMTI itu yang jelas penyerahan itu di awal terbentuknya BUMTI," kata Winarwan.
" Yang pertama itu Rp.80.000.000 juta Rupiah, yang Rp.60.000.000 itu kita serahkan ke BUMT Mandiri bersama "MANO-Q" kemudian yang Rp.20.000.000 itu pihak Tiyuh yang kelola,"jelasnya.
"Saya juga lupa tahun berapa kita serahkan lagi penyertaan modal ke BUMTI sebesar Rp.200.000.000 kepada Sunardi, untuk sewa lahan singkong dan pembibitan ayam yang di kelola oleh pak Yatno, dan saya juga tidak tahu siapa pengurus ya. tapi kata mereka itu mengalami kegagalan setelah itu mereka semua mengundurkan diri,"ucap Winarwan.
"Terakhir Di tahun 2023 kita juga kembali memberikan penyertaan modal sebesar Rp.60.000.000, untuk usaha LPG ,tapi itu sama saja sampai saat ini tidak ada laporan karena mereka hanya laporan secara lisan tidak secara tertulis,kmi juga sudah berapa kali tegur memperingati tapi sampai saat ini tidak kejelasan,"bebernya.
"Ya gimana mereka tidak Laporan terpaksa ya kami tulis apa adanya,"pungkasnya.
lantas, bagaimana Nasib Kepalo Tiyuh Panaragan Jaya Indah setalah pihak APH dan LSM melakukan penelusuran terkait dugaan tersebut.
Apakah, akan sama seperti nasib kepalo Tiyuh panaragan, Tirta Makmur serta Suka Jaya berakhir di ruang tahanan.(San).
.png)
