• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Usai Norsan, KPK Periksa Gusti Ramlana: Dugaan Kuat Skandal Jalan Mempawah Seret Kurir, Bank, dan Raja Kecil Pokja

    Jumat, 22 Agustus 2025, Agustus 22, 2025 WIB Last Updated 2025-08-22T15:42:11Z
    masukkan script iklan disini




    Pontianak – Penyidikan kasus proyek peningkatan jalan di Kabupaten Mempawah semakin mengerucut. Setelah mantan Bupati yang kini Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, diperiksa KPK, giliran mantan Wakil Bupati Gusti Ramlana ikut dimintai keterangan. Publik melihat langkah ini sebagai sinyal awal terbongkarnya lingkaran inti kekuasaan yang diduga kuat mengendalikan proyek bernilai miliaran rupiah tersebut.


    Proyek yang seharusnya menjadi motor pembangunan rakyat justru berubah menjadi bancakan. Tender diduga dikondisikan, aturan pengadaan barang dan jasa dipinggirkan, dan hasil akhirnya hanyalah kerugian negara. Jalan tak berkualitas, negara buntung, sementara segelintir pihak diduga panen kekayaan instan.


    Namun inti skandal ini bukan hanya di proyek, melainkan di jejak uang. Doktrin “follow the money” harus menjadi pegangan. Uang hasil dugaan korupsi tidak pernah menghilang begitu saja; ia selalu meninggalkan jejak: ada kurir yang mengantar, ada rekening yang menampung, ada pintu bank yang meloloskan.


    Dalam pusaran ini, dugaan kuat keterlibatan pihak-pihak kunci semakin mencuat. Supir pribadi mantan bupati disebut-sebut sebagai kurir uang, pengantar setia yang menghubungkan hasil bancakan dengan penerima. Nama Customer Service Bank Mandiri Cabang Siantan pun menyeruak, diduga mengetahui bahkan ikut meloloskan aliran dana mencurigakan.


    Lebih jauh, sorotan publik kini tajam tertuju pada peran seorang “raja kecil” di balik meja Pokja bernama IDI. Dugaan kuat, dialah otak pengaturan pemenang proyek, sang penentu siapa yang harus menang dan siapa yang harus disingkirkan. Dengan kuasa penuh di balik sistem lelang, IDI menjadikan mekanisme tender sekadar sandiwara. Proyek tidak lagi diperebutkan secara sehat, melainkan sudah diatur dari awal. Posisi ini menjadikannya simpul paling vital dalam praktik dugaan tipikor berjamaah di Mempawah.


    Skemanya tampak jelas: pejabat memberi restu, raja kecil Pokja mengunci pemenang, kurir mengalirkan uang, dan bank meloloskan transaksi. Pola ini membentuk rantai yang rapi: negara dirugikan, proyek gagal, sementara aktor-aktor tertentu diduga menikmati hasilnya.


    Kini, KPK tidak boleh berhenti pada tataran formalitas pemeriksaan. Pemanggilan Ria Norsan dan Gusti Ramlana hanyalah pintu masuk. Kunci sebenarnya ada pada keberanian membongkar peran kurir, menelusuri rekening di bank, dan menguliti kekuasaan raja kecil Pokja. Tanpa itu, kasus ini akan tumpul dan kembali terkubur dalam kompromi politik.


    Pertanyaan publik kini menggantung: beranikah KPK menyeret semua simpul ini hingga ke meja hijau? Atau kasus Mempawah hanya akan menjadi catatan gelap lain dalam daftar panjang proyek bancakan di daerah?


    Satu hal tetap berlaku: jejak uang tidak pernah berbohong. Ikuti uangnya – follow the money – maka topeng para pemain akan jatuh, dan wajah asli mereka yang selama ini bersembunyi di balik kekuasaan akan terbongkar.


    Tim : Redaksi

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e