Padang Pariaman 26 Juli 2025 — Suasana yang semula riuh dalam Rakernas IKKALA mendadak hening. Sorot mata tertuju pada satu sosok: Rangkayo Rajo Sampono, Pucuak Adat Nan Berulayat di Katapiang. Dengan suara lantang namun bersahaja, ia menyampaikan pernyataan yang mengguncang ruang sidang.
"Batampang makonyo iduik, babijo makonyo tumbuah," katanya mengawali, memancing perhatian penuh peserta yang datang dari berbagai penjuru Keselarasan Lubuak Aluang.
Rajo Sampono menyentil kembali wacana lama yang pernah menggema—PALAPA (Padang, Lubuk Alung, Pariaman)—yang dulu sempat diajukan sebagai konsep pemekaran. Namun menurutnya, itu sudah usang.
“Kini to buek Padang Pariaman Selatan. Kok ndak namuah IKKALA, Katapiang 'dijual' ke kota Padang,” tegasnya.
Kalimat itu sontak menjadi sorotan. Pernyataan tersebut tidak hanya membuka kembali diskursus pemekaran daerah, tapi juga mempertanyakan arah perjuangan yang tak kunjung menemukan hasil nyata bagi masyarakat Katapiang dan sekitarnya.
Rakernas IKKALA yang digelar hari Sabtu, 26 Juli 2025 ini dipadati tokoh adat, politikus, akademisi, hingga para pemuda. Mereka semua membawa satu harapan: lahirnya solusi konkret untuk masa depan Keselarasan Lubuak Aluang, terutama dalam konteks otonomi dan pembangunan.
Isu pemekaran menjadi bahan diskusi utama. Banyak peserta sepakat bahwa Padang Pariaman bagian selatan sudah saatnya menjadi daerah administratif tersendiri, mengingat dinamika pertumbuhan wilayah dan ketimpangan perhatian pembangunan dari pusat kabupaten
Tokoh adat lainnya menyambut baik pernyataan Rajo Sampono. Mereka menilai bahwa perjuangan ini perlu dihidupkan kembali, bukan semata demi status, tapi untuk akses layanan publik yang lebih adil dan pembangunan yang merata.
Namun demikian, tantangan juga besar. Selain faktor regulasi pemerintah pusat, masih ada tarik-menarik kepentingan antara pihak yang ingin mempertahankan status quo dengan mereka yang ingin perubahan
Rakernas IKKALA menyimpulkan tiga hal penting:
-
Perlu konsolidasi lintas nagari dan kecamatan di wilayah selatan Padang Pariaman untuk memperkuat dukungan terhadap ide pemekaran.
-
Perlu riset dan data teknokratik yang kuat untuk menyusun proposal pemekaran kepada pemerintah pusat.
-
IKKALA siap menjadi motor penggerak aspirasi masyarakat, dengan tetap menjaga nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau.
“Batampang makonyo iduik, babijo makonyo tumbuah – Kok ndak bacakak kini, ka baa urang anak kamanakan?”