• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Heboh! Pengusaha Somel Ilegal Hina Wartawan, DPC LIN: Ini Penghinaan terhadap Profesi Mulia!

    Kamis, 17 Juli 2025, Juli 17, 2025 WIB Last Updated 2025-07-17T10:29:44Z
    masukkan script iklan disini




    Kubu Raya, Kalbar – Dunia jurnalistik dihebohkan dengan pernyataan kontroversial dari seorang pengusaha somel ilegal bernama Syarif, yang dengan entengnya menuding bahwa wartawan kerap "berkelakuan kotor" dan "sering meminta uang dengan nada tinggi". Kamis. 17/7/2025


    Pernyataan ini langsung memicu kecaman keras dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Investigasi Negara (DPC LIN) Kalimantan Barat. Ia menilai tudingan itu sebagai bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan dan tak pantas dilontarkan oleh seseorang yang justru diduga kuat sebagai pelaku perusakan hutan lindung. “Ini jelas pernyataan yang ngawur dan sangat melukai hati insan pers Indonesia! Bagaimana bisa seseorang yang terlibat dalam ilegal logging justru menuduh para wartawan dengan tuduhan keji?” ujar Ketua DPC LIN dengan nada geram.


    Tak hanya menghina profesi wartawan, Syarif juga dilaporkan sempat mengancam akan menyebar berita negatif yang menyudutkan jurnalis, dengan menyeret nama Putu, pengusaha kayu lainnya yang juga disebut-sebut sebagai pembantai hutan lindung di kawasan Tanjung Manggis, Desa Permata, Kecamatan Terentang.


    Kisruh ini bermula dari investigasi sejumlah awak media yang menemukan tumpukan ratusan kubik kayu balok di Parit Ramli, Desa Mekar Sari. Saat ditelusuri, warga sekitar menyebut kayu-kayu tersebut milik Munidah dan Syarif.


    Dalam sesi konfirmasi, Munidah justru secara blak-blakan mengaku bahwa aktivitas ilegal mereka selama ini "aman-aman saja" karena ada ‘kerja sama’ dengan oknum Polisi Airud. “Kami kasih (setoran) ke Polisi Airud, Bang. Kalau nggak kasih, mana bisa kerja? Pasti ditangkap,” ungkap Munidah tanpa ragu.


    Meski tak menyebut nama oknum atau besaran setoran, pernyataan itu menjadi tamparan keras bagi institusi kepolisian. Publik kini menanti respons tegas dari Polda Kalbar untuk membongkar dugaan kolusi antara pengusaha kayu ilegal dan aparat.


    Menanggapi pengakuan Munidah dan sikap arogan Syarif, DPC LIN mendesak aparat untuk segera turun tangan dan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam perusakan hutan serta pelecehan terhadap profesi wartawan. “Kami mendesak Kapolda Kalbar agar tidak tinggal diam. Siapa pun yang bermain, apalagi jika melibatkan aparat, harus ditindak. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegas Ketua DPC LIN.


    Dunia pers juga diminta bersatu dan tidak gentar menghadapi intimidasi. Wartawan adalah ujung tombak demokrasi dan pengawal kebenaran, bukan musuh negara seperti yang dituduhkan oleh oknum pelaku kejahatan lingkungan. (TIM)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e