.png)
Manggarai, ungkapfakta.info-
Sebuah kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) terjadi di Purang Desa Golo Lambo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, pada Sabtu pagi. Korbannya adalah Andreas Jehabut, bocah laki-laki berusia 4 tahun yang beralamat RT 004/RW 0032 di desa tersebut. Anak bawah lima tahun (Balita) ini digigit oleh anjing liar yang diduga HPR saat berada di luar rumahnya, diserang tiba-tiba tanpa diganggunya.
Akibat gigitan tersebut, Andreas Jehabut mengalami luka robek pada wajah, dahi, pelipis, kepala, paha kiri, dan lengan kiri. Pihak Puskesmas Langke Majok Kecamatan Satar Mese Utara langsung melakukan beberapa tindakan setelah kasus gigitan HPR itu terjadi, termasuk menyuntik vaksin antirabies (VAR) jenis RABIVAX-S.
Menanggapi kasus ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai melakukan gerak cepat dengan membawa korban ke Puskesmas Borong, Kabupaten Manggarai Timur untuk mendapatkan suntikan serum antorabies (SAR). Tindakan ini diambil karena persediaan SAR di Kabupaten Manggarai sudah habis setelah digunakan untuk membantu korban gigitan HPR asal Manggarai Timur.
"Kita (Dinkes Manggarai dan Manggarai Timur) memang selalu bekerjasama dalam hal penanganan gigitan HPR, termasuk saling membantu ketika stok SAR berkurang atau terbatas," ungkap Jefrin Haryanto, Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Dilaporkan juga bahwa warga telah mengeliminasi HPR yang menggigit korban beberapa saat setelah kejadian. Dengan gerak cepat dan kerjasama antara Dinas Kesehatan Manggarai dan Manggarai Timur, diharapkan kondisi korban dapat segera membaik dan terhindar dari risiko rabies.
Saat ini, Andreas Jehabut sedang dalam perawatan intensif di Puskesmas Borong untuk memantau kondisi kesehatannya dan mencegah kemungkinan terburuk akibat gigitan HPR. Semoga dengan penanganan yang tepat, korban dapat pulih sepenuhnya.
(Saff Damat)
.png)
