Digitalisasi dan Disiplin Berjalan Seiring di SMP Negeri 1 Pa’jukukang
BANTAENG,ungkap fakta-22/10/2025- Transformasi pendidikan berbasis digital kini semakin nyata di SMP Negeri 1 Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kepala sekolah, Zainuddin, S.Pd., M.M., mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang menunggu realisasi bantuan pemerintah berupa Smart TV sebagai bagian dari program digitalisasi pembelajaran.
“Bantuan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam mengawal pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Kita sudah menerima bantuan laptop dan perangkat Combo, dan Insya Allah dalam waktu dekat Smart TV juga segera tiba,” ujarnya di ruang kerjanya.
Zainuddin menjelaskan, program digitalisasi ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih kritis, kreatif, dan inovatif sesuai semangat Kurikulum Merdeka. Pemerintah, kata dia, terus memberikan support agar sekolah siap menghadapi tantangan era digital.
Selain fokus pada teknologi, SMPN 1 Pa’jukukang juga aktif menjalankan program keagamaan dan kedisiplinan siswa. “Setiap pagi ada apel, kemudian salat Dhuha, dan setiap dua kali sepekan kami laksanakan senam Anak Indonesia Hebat. Untuk salat Zuhur, siswa berjamaah di sekolah dan itu kami absen serta kawal secara rutin,” terangnya.
Ia menambahkan, sekolah juga menerapkan pengawasan ketat terhadap penggunaan ponsel di lingkungan sekolah. “Kami tidak melarang membawa HP, tapi penggunaannya diatur. Kalau ada guru mata pelajaran yang membutuhkan HP untuk pembelajaran, baru siswa boleh membawanya. Setelah itu dikumpul dan diamankan kembali,” jelasnya.
Langkah tersebut dilakukan untuk menanamkan disiplin dan tanggung jawab digital kepada siswa agar tidak menyalahgunakan teknologi. “Kita tidak bisa menghindar dari era digital, tapi penggunaannya harus dibatasi dan diawasi,” tambahnya.
Dalam hal program makan gratis, Zainuddin menyampaikan bahwa pelaksanaannya berjalan baik dan lancar. “Sudah berjalan sekitar dua bulan, dan distribusinya tepat serta diterima semua siswa. Alhamdulillah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Pihak sekolah juga terus berkoordinasi dengan Babinsa dan lembaga perlindungan anak untuk memastikan keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar. “Kami sepakat, tidak boleh ada perundungan, tidak ada narkoba, dan sekolah ini area bebas rokok. Guru pun tidak merokok di area sekolah,” tegasnya.
Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai karakter, Zainuddin berharap bantuan pemerintah tidak hanya berhenti pada sarana digital, tetapi juga berlanjut untuk peningkatan fasilitas keagamaan dan ruang pembelajaran. “Kami terus memperbaiki masjid sekolah agar lebih layak dan nyaman. Karena pendidikan karakter dan spiritual adalah fondasi utama bagi anak-anak kita,” tutupnya.
Reporter: [Kul indah]
.png)
.png)
