Www.ungkapfakta.com SEKAYU, Kompas86.com - Drama dugaan korupsi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memanas! Hanya dalam hitungan jam, bukan lagi hari, gelombang aksi demonstrasi paling masif menjelang akhir tahun siap menerjang tiga kantor penting pemerintahan di Sekayu. Koalisi Lintas Elemen—yang diinisiasi oleh LSM GEMPITA, Brigade 98, dan Forum Cakar Sriwijaya—menyatakan perang terhadap dugaan penyimpangan proyek rakyat.
Aksi ini adalah pukulan telak bagi Pejabat Perkim Muba sekaligus ujian integritas bagi janji Bupati Muba: “Muba Maju Lebih Cepat Bersih dari Korupsi.”
Koalisi menuding keras bahwa proyek vital drainase yang dikerjakan oleh CV Mas Depati Agung dan CV Ferry Putra Halim—di bawah kendali Dinas PU-Perkim Muba—adalah bancakan anggaran yang dikerjakan secara brutal dan asal-asalan.
Hasil investigasi GEMPITA menunjukkan fakta lapangan yang mengerikan: kualitas pekerjaan nol besar, jauh dari standar teknis, dengan indikasi kuat adanya jaringan permainan antara kontraktor dan pihak pengawasan.
Koalisi Ormas ini tidak hanya menuntut pertanggungjawaban kontraktor. Mereka menunjuk langsung pihak yang paling bertanggung jawab atas kerugian negara yang diduga terjadi: jajaran pimpinan Dinas PU-Perkim Muba.
Koalisi menuntut agar Bupati Muba, Inspektorat, dan Kejaksaan Negeri Muba segera menarik garis tegas dengan MEMERIKSA dan MENYIKAT TUNTAS:
Kepala Dinas PU-Perkim Muba
Kabid Drainase PU-Perkim Muba
PPK, PPTK, dan Seluruh Pengawas Lapangan Proyek
Tiga elemen ini dianggap sebagai simpul kunci yang merestui dan membiarkan pelaksanaan proyek rakyat menjadi sarana meraup keuntungan pribadi.
LSM GEMPITA: “Ini bukan sekadar kelalaian, tapi dugaan pembiaran terstruktur! Kami mendesak Bupati untuk tidak melindungi siapapun yang bermain api dengan uang rakyat. Segera periksa Kepala Dinas dan Kabid Drainase! Kalau ada permainan, BONGKAR SEMUA SAMPAI KE AKARNYA!”
Brigade 98: “Kejari Muba tidak boleh berpura-pura buta! Fokus pada pejabatnya! Audit dan periksa tuntas Pejabat Perkim. Jika ada indikasi aliran dana haram ke oknum tertentu, SERET SEMUA KE MEJA HIJAU! Jangan jadikan kontraktor sebagai tumbal.
Kepercayaan publik dipertaruhkan!”
Cakar Sriwijaya:
“Pengawas lapangan dan Kabid Drainase adalah garda terdepan. Jika proyek bisa amburadul, artinya ada pembiaran kriminal! Inspektorat dan Kejari harus segera memanggil mereka. Aksi ini adalah ULTIMATUM PUBLIK untuk bersih-bersih birokrasi!”
Aksi besar-besaran ini dikonfirmasi akan menggempur jantung Sekayu di tiga kantor utama: Kantor Bupati Muba, Kantor Inspektorat Muba, dan Kejaksaan Negeri Muba.
Koalisi berjanji aksi akan berlangsung damai, namun akan menjadi palu godam dalam menyampaikan tuntutan. Mereka membawa serta bukti visual DOKUMEN FAKTA LENGKAP dari lokasi proyek yang diduga menjadi cikal bakal kerugian negara.
GEMPITA:
“Bupati, jangan biarkan slogan 'Muba Maju Lebih Cepat' menjadi lelucon karena pejabat yang korup. BERSIHKAN SEKARANG JUGA!”
Brigade 98: “Kami tidak akan surut. Siapapun Pejabat Perkim yang terlibat, HARUS DIPENJARA! TANPA KECUALI!”
Cakar Sriwijaya:
“Periksa sekarang, atau Rakyat Akan Turun Lebih Banyak! Jangan sampai terlambat!”
.png)

.png)
