• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    IKLAN HUT SELAYAR

    IKLAN HUT SELAYAR

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    ANCAMAN BENCANA EKOLOGIS DI BABAKAN MADANG! SENTUL CITY DIDUGA GOROK LEHER SUMBER AIR Warga, KADES TERINDIKASI 'MAIN MATA'!

    Rabu, 10 Desember 2025, Desember 10, 2025 WIB Last Updated 2025-12-11T01:13:30Z
    masukkan script iklan disini





     BABAKAN MADANG, BOGOR – Sebuah krisis kemanusiaan yang terbungkus mega skandal kini mencuat di Kabupaten Bogor. Warga Kampung Cicadas, RW 4, Desa Babakan Madang, menjerit karena mengalami kekeringan ekstrem dan pelarangan bersuara, semua diduga akibat praktik pembangunan properti raksasa Sentul City (PT Citra) yang dengan semena-mena menyempitkan dan bahkan menutup total akses warga ke sungai.


    Kekeringan Parah: Air Masjid Kering, Sumur Warga 'Mendidih'

    Infrastruktur lingkungan Desa Babakan Madang ambruk di hadapan cengkeraman beton. Dampak langsung penyempitan sungai ini sungguh mengerikan:



    • Lumbung Air Ibadah Mati: 

    Sumber air bersih untuk fasilitas umum, termasuk Masjid, telah mengering. 

    "Bahkan kemarin pas kita mau pada Jumat'an aja airnya kering, enggak ada," ungkap seorang warga, menunjukkan betapa kritisnya kondisi ini, hingga mengganggu ritual ibadah.


    Sebelum proyek berjalan


    Sesudah proyek berjalan




    • Sumur Warga Kering dalam 3 Hari: 

    Kondisi resapan air warga pun kolaps. Air sumur menjadi panas dan mengering hanya dalam waktu tiga hari di musim kemarau, menandakan kehancuran fungsi resapan tanah akibat alih fungsi lahan yang brutal.


    • Sungai Dikorbankan Demi Tembok: 

    Warga memprotes bahwa sungai yang seharusnya diperlebar, justru dipersempit dan ditutup oleh PT Citra. Bukti visual menunjukkan akses ke badan air kini diblokir oleh tembok panel beton tinggi dan kawat berduri, secara efektif memutus hak warga atas sungai. Lahan sungai kini berubah menjadi gundukan tanah kering dan kolam keruh yang dangkal, bukti nyata penutupan jalur air.



    JERAT PEMBUNGKAMAN: Kades Deni Larang Warga Mengadu ke Dedi Mulyadi!


    Di tengah penderitaan ini, warga berusaha mencari jalan keluar dengan mengadu kepada tokoh yang dikenal vokal, Kang Dedi Mulyadi. Namun, upaya ini dihadang secara langsung oleh perwakilan pemerintah desa.


    Aksi pelarangan Kepala Desa ini memicu dugaan serius mengenai adanya kolusi dan persekongkolan antara oknum pemimpin desa dan korporasi. Kades yang seharusnya berdiri sebagai garda terdepan pembela hak rakyat, justru bertindak sebaliknya, menghalangi warganya mencari keadilan.


    "Udah ada rancana [ke Dedi Mulyadi]... bahkan kita mau ke sana pun ada oknum yang melarang " ujar warga. Ketika didesak, terungkap bahwa oknum yang melarang adalah Kepala Desa Babakan Madang, Bapak Deni.


    Apakah Kades Sudah "Dibungkam" ?



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e