Www.ungkapfakta.con Musi Banyuasin – Gabungan Lembaga d Muba Muba kembali menunjukkan sikap kritis terhadap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Musi Banyuasin. Kali ini, sorotan tajam diarahkan pada proyek pembangunan pagar SMP Negeri 2 Babat Toman yang diduga sejak awal sudah dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.apa yg sudah jadi temuan dari LSM PPRI
Gabungan lembaga ini menegaskan bahwa apa yang mereka sampaikan ke publik bukanlah tuduhan korupsi, melainkan bukti awal dugaan ketidaksesuaian pekerjaan agar menjadi perhatian serius pihak terkait, khususnya Kejaksaan dan Dinas Pendidikan Muba.
“Kami ini hanya LSM dan ormas, bukan pejabat, bukan siapa-siapa. Tapi kami peduli terhadap uang rakyat. Yang kami sampaikan adalah peringatan awal agar permasalahan ini tidak semakin besar,” tegas Ketua GEMPITA Muba.
Ormas CAKAR Sriwijaya juga mempertanyakan ketiadaan langkah nyata dari instansi terkait meski informasi telah disampaikan melalui berbagai media. Mereka heran mengapa kegiatan tetap dilanjutkan sampai hari ini, padahal sejak awal sudah dinilai janggal.
Senada ketua barikade98 juga dgn nada kecewa"Kalau sejak awal sudah diduga keliru, untuk apa pekerjaan ini diteruskan? Anggarannya tidak kecil. Kalau dipaksakan sampai selesai, ini jelas akan menjadi temuan,” lanjutnya.»
Di lapangan, kondisi semakin memperkuat kecurigaan. Mereka menilai perbaikan yang dilakukan saat ini hanya sebatas menutup bagian luar, seperti pondasi pasangan batu yang hanya diplester agar tampak rapi, seakan-akan pekerjaan sudah sesuai, padahal kualitas aslinya masih dipertanyakan.
Lebih tegas lagi, GEMPITA dan CAKAR,barikade 98 juga menyoroti dugaan adanya upaya penutupan kondisi bangunan oleh oknum Kepala Sekolah, bahkan mencuat dugaan kongkalikong antara oknum di lingkungan Dinas Pendidikan dengan pihak sekolah dalam kegiatan tersebut.
“Kalau memang kami salah, buktikan. Jangan ditutup-tutupi. Tapi kalau benar ada yang keliru dan tetap dibiarkan, berarti ada yang bermain. Kalau tidak ada tindakan nyata, ini sama saja mandul dan tidak punya rasa malu,” kecam mereka dengan keras.
Atas dasar itu, LSM GEMPITA, Ormas CAKAR dan Ormas barikage 98 secara resmi menuntut agar kegiatan pembangunan tersebut dihentikan sementara dan dikerjakan ulang sesuai spesifikasi agar benar-benar berkualitas.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pendidikan Muba, pihak sekolah, maupun kontraktor pelaksana belum memberikan klarifikasi resmi atas berbagai dugaan yang disampaikan LSM GEMPITA dan Ormas CAKAR tersebut.
CRV
.png)

.png)
