Bukittinggi– Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi kembali memperkuat dukungan kemanusiaannya dengan mendistribusikan bantuan logistik tahap II ke wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Nagari Malalak Timur, Kabupaten Agam, pada Kamis, 5 Desember 2025. Bantuan ini menjadi lanjutan dari upaya PMI dalam menjawab kebutuhan mendesak masyarakat yang masih minim menerima suplai logistik akibat akses yang sulit.
Banjir bandang dan longsor yang melanda kawasan Malalak beberapa hari sebelumnya menyebabkan sejumlah wilayah terisolasi, membuat proses distribusi bantuan ke lokasi terdampak menjadi tantangan tersendiri. Kondisi tersebut mendorong PMI Kota Bukittinggi untuk kembali mengirimkan dukungan dengan skala yang lebih besar.
Keberangkatan Dini Hari untuk Kejar Waktu
Tim PMI Kota Bukittinggi yang berjumlah 9 personel diberangkatkan pada pukul 03.30 WIB dari Markas PMI di Jalan Dr. A. Rivai No. 17 A, Kayu Kubu, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Keberangkatan dini hari dipilih untuk menghindari hambatan di jalur rawan serta mempercepat distribusi, mengingat kebutuhan masyarakat di lokasi bencana semakin mendesak.
Ketua PMI kota bukttinggi saat pelepasan menegaskan ini adalah komitmen dari PMI untuk hadir untuk.membantu masyarakat sebagai garda terdepan untuk peduli kemanusiaan.
Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais, yang sejak awal menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan personel selama perjalanan. Medan yang akan dilalui dilaporkan masih licin, sempit, dan dipenuhi material longsor, sehingga memerlukan kehati-hatian ekstra.
Arahan Kepala Markas Sebelum Pemberangkatan
Sebelum tim diberangkatkan, Ahmad Jais memberikan arahan (briefing) menyeluruh kepada seluruh personel. Ia menegaskan bahwa misi kemanusiaan kali ini memiliki risiko yang tinggi, mengingat beberapa titik jalur menuju Malalak masih belum sepenuhnya pulih.
“Medan yang kita tempuh cukup berat dan berbahaya. Namun masyarakat di sana masih sangat kekurangan bantuan. Kita harus memastikan pendistribusian berjalan lancar dan tepat sasaran tanpa mengabaikan keselamatan tim,” ujar Ahmad Jais dalam arahannya.
Menurutnya, bantuan tahap II ini sangat krusial karena laporan dari lapangan menyebutkan bahwa sebagian besar warga korban bencana masih belum menerima bantuan memadai. Akses logistik dari berbagai pihak juga berjalan lambat karena kondisi jalan yang rusak berat.
Tiga Kendaraan Angkut Bantuan
Untuk mengangkut seluruh bantuan, PMI Kota Bukittinggi menurunkan tiga unit kendaraan operasional, yaitu:
1. Minibus L300 PMI Kota Bukittinggi
2. L300 Pick Up pinjaman dari donatur
3. Gran Max Pick Up PMI Kota Bukittinggi
Ketiga kendaraan ini dipilih karena dianggap lebih mampu menembus medan terjal dan akses sempit menuju Malalak Timur. Selain membawa logistik, kendaraan juga mengangkut peralatan pendukung dan perlengkapan keselamatan bagi para personel.
Pada tahap II ini, PMI Bukittinggi membawa beragam paket bantuan untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat, di antaranya:
170 paket sembako berisi bahan kebutuhan pokok
175 paket kue sebagai dukungan konsumsi cepat saji
205 paket sayuran segar
40 galon air mineral ukuran 5 liter
Bantuan tersebut dipersiapkan untuk menjangkau warga yang masih mengalami keterbatasan akses pangan akibat terputusnya rantai suplai sejak bencana terjadi.
Harapan Penyaluran Bantuan Berjalan Lancar
Sebagai pimpinan rombongan, Ahmad Jais berharap seluruh proses pendistribusian dapat berjalan aman mengingat situasi jalan yang masih rawan dan rentan terjadi longsor susulan. Ia juga meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar misi kemanusiaan ini dapat terlaksana tanpa hambatan.
“Ini adalah bentuk kepedulian bersama. Kami memohon doa agar tim selamat dan bantuan dapat segera diterima oleh masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.
Langkah PMI Kota Bukittinggi ini kembali menegaskan komitmen lembaga kemanusiaan tersebut dalam memberikan respon cepat terhadap bencana serta memastikan kebutuhan masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi.*$YD*
.png)
.png)
