Kalbar, Sintang : Masyarakat pesimis, dengan waktu yang relatif singkat, mustahil proyek pembangunan perkuatan tebing sungai Melawi segede Rp. 20 Miliar, milik BWSK 1, bisa selesai tuntas.
" Kami ragu kalau paket basah kuyup itu akan selesai, mengingat waktunya sudah mepet. Sementara dilapangan pekerjaan tersebut tergolong masih minim. Ini yang menjadi kekuatiran masyarakat, " ucap warga sekitar.
Sekiranya memang terjadi molor, katanya, PT. Jaya Teknik Lestari selaku pelaksana dan pengelola ternasuk pendamping harus diperiksa sesuai pasal-pasal yang ada didalam kontrak.
" Sekiranya akhir Desember pekerjaan tersebut tidak selesai, sesuai aturan hukum kontrak kerja, kita minta mereka semua dipanggi dan diperiksa. Polda Kalbar punya kewajiban untuk memanggil sekaligus melakukan penyelidikan, " pinta warga tadi.
Menurut penduduk lainnya, kalau paket empuk tersebut mengalami keterlambatan atau terjadi mangkrak, pihak Balai dan Kontraktor tidak bisa lepas tangan begitu saja. Mereka harus menpertanggung jawabkannya secara hukum sesuai tupoksi.
" Secara hukum, Balai tidak bisa lepas tangan. Karna ini semua, jelas akibat lemahnya wujud pengawasan dan planning rencana kerja yang belum matang. Faktor tersebut akhirnya membuat proyek tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, " ujar Ask.
Apapun alasannya, kata dia, sanksi hukum mesti diberikan. Jangan mereka dibiarkan enak-enakan. Kami akan terus memonitor sampai tuntas. Bila perlu masyarakat yang bikin laporan ke Polda Kalbar Sekaligus tuntutan hukum.(007/ D.Arifin)
.png)

.png)
