• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan, Duka Banjir Sukabumi

    Sabtu, 08 Maret 2025, Maret 08, 2025 WIB Last Updated 2025-03-08T05:28:55Z
    masukkan script iklan disini




    Ungkapfakta.info -

    Tragedi memilukan terjadi dalam banjir yang menerjang Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat hujan lebat sejak Rabu (5/3/2025) malam. Seorang ibu dan anak ditemukan tewas berpelukan setelah rumah mereka diterjang banjir Sukabumi.

    Korban bernama Santi alias Zahra (40) dan anaknya, Nurul (3), ditemukan pada Jumat (7/3/2025), setelah sebelumnya dinyatakan hilang akibat terjangan banjir.

    Ditemukan Tewas Berpelukan

    Tim penyelamat dari Kantor SAR Jakarta melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi rumah korban yang roboh akibat derasnya aliran banjir sejak Kamis (6/3/2025).

    Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah, mengungkapkan detik-detik timnya menemukan jasad ibu dan anak tersebut.

    “Kami berhasil menemukan kedua korban pada pukul 13.30 WIB. Keduanya ditemukan dalam kondisi berpelukan dan sudah meninggal dunia,” ujar Rizkiansyah kepada awak media.

    Terjebak Arus Deras

    Menurut kesaksian warga sekitar, Zahra dan Nurul tidak sempat keluar rumah saat banjir tiba-tiba datang dengan arus deras. “Saat air mulai menghantam rumah, ibu dan anak ini terjatuh dan tidak bisa menyelamatkan diri karena arus air yang sangat deras,” ujar seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya.

    Rumah mereka akhirnya roboh tersapu air, menyebabkan keduanya tertimbun material bangunan sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

    Kronologi Banjir Sukabumi

    Banjir yang terjadi di Kabupaten Sukabumi ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam. Derasnya curah hujan menyebabkan sungai-sungai di beberapa kecamatan meluap, merendam ratusan rumah warga dan infrastruktur umum. Banjir bandang menerjang dengan cepat, membuat banyak warga tidak sempat menyelamatkan diri.

    Selain itu, tanah yang jenuh oleh air hujan mengakibatkan longsor di beberapa titik, memperparah dampak bencana ini. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, hingga Jumat (7/3/2025) siang, banjir telah mengakibatkan lima rumah rusak ringan, enam rusak sedang, dan enam lainnya mengalami kerusakan berat. Sebanyak 145 rumah masih terendam banjir, sementara 20 fasilitas umum dan sosial ikut terdampak.

    Jumlah pengungsi tercatat mencapai 146 kepala keluarga atau sekitar 304 jiwa, dengan 10 jiwa lainnya masih dalam kondisi terancam.

    Jumlah Korban Hilang dan Upaya Pencarian 

    Bencana banjir dan longsor di Sukabumi telah menyebabkan banyak korban hilang. Tim SAR bersama petugas gabungan dan relawan masih melanjutkan pencarian untuk menemukan korban lainnya yang belum ditemukan. “Kami masih mencari lima orang lagi yang menjadi korban longsor di daerah Lengkong, serta satu orang di Simpenan,” tambah Rizkiansyah.

    Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini telah mencapai tiga orang. Selain Zahra dan Nurul, seorang bocah juga dinyatakan meninggal dunia sebelumnya. Sementara itu, lima korban lainnya masih dalam pencarian.

    Petugas SAR terus berupaya melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, sembari berharap tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan dalam kondisi tragis seperti Zahra dan Nurul.

    Sumber: KOMPAS.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e