![]() |
Teksphoto: (Aliran Sungai Aek Kundur dari Jembatan Bulu Cina Jalan Lintas Sumut, Bilah Hulu jelas terlihat air berwarna coklat pekat tercemar limbah pabrik ) |
LABUHANBATU, Ungkapfakta.info - Aliran Sungai Aek Kundur yang bermuara dari hulu terletak di Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara tampak tercemar limbah industri sawit, pada Kamis (12/06) sekitar pukul 09.00 WIB.
Informasi dari sumber berinisial N, pria yang merupakan pengendara saat melintasi Jembatan Kembar Bulu Cina di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Bilah Hulu pada Kamis 12 Juni 2025 melihat bahwa air sungai mengalir membawa limbah cair berwarna coklat pekat di pagi hari.
![]() |
Teksphoto: (Diduga limbah PT LTS Sigambal cemari sungai Aek Kundur) |
“Aliran sungai diduga tercemari limbah pada Kamis 12 Juni 2025, terlihat jelas warna coklat pekat sekitar pukul 09.00 WIB,” kata N pengendara yang melihat air sungai tercemar limbah. Kamis (12/06)
Kemudian, katanya, terjadi pencemaran lingkungan dimana air sungai yang mengalir itu tercemar limbah diduga berasal dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit di Dusun Janji Lobi Desa Lingga Tiga, yang berada di hulu dan berdekatan dengan Sungai Aek Kundur.
“ Ya mungkin kita duga dari PKS PT Lingga Tiga Sawit, dari mana lagi, pabrik itukan yang berada di hulu sungai, dulu juga sering terjadi seperti ini," ucapnya.
Selain N, informasi yang kembali didapat dari seorang pria inisial R, yang juga pengendara ketika melintasi jembatan kembar di Bulu Cina pada, Jumat (13/06) mengatakan, air sungai yang mengalir dari hulu Sungai Aek Kundur di Lingga Tiga kembali tercemar limbah diduga dari pabrik.
“Dua hari itu, Kamis-Jumat, keluar limbah yang diduga itu dari PKS PT. LTS di Desa Lingga Tiga Sigambal,” katanya pada Jumat (13/06).
Menurut warga, pencemaran Sungai Aek Kundur diduga limbah PT LTS itu sudah kerap terjadi sehingga sangat berdampak buruk kepada masyarakat di Hilir Sungai Aek Kundur yang kesehariannya menggunakan air dari sungai.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu M Safrin ketika diberi informasi sekaligus konfirmasi wartawan pada Jumat (13/06) tidak memberikan jawaban meski pesan WhatsApp tercentang dua.
Menyikapi hal tersebut, keduanya berharap agar Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu melakukan peninjaun saat limbah keluar mencemari Sungai Aek Kundur serta menyelidiki asal limbah tersebut dan memastikan zat yang terkandung pada limbah cair yang berwarna coklat pekat. Kemudian nantinya dapat menindak oknum yang dengan sengaja membuang limbah industri di Hulu sungai dan memproses secara hukum yang berlaku. (Red/Minggu/22/06)