
Teksphoto: Tim Trinovi Khairani Sitorus bersama KPAD Labusel sambangi Intan Mutiara siswi putus sekolah .

KOTAPINANG, Ungkapfakta.info - Putri mantan Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) H. Khairuddin Syah Sitorus yang merupakan Anggota DPR RI Trinovi Khairani Sitorus, B A, dari Fraksi Golkar kini menanggung seluruh biaya pendidikan Intan Mutiara (14 thn) yang sempat berhenti sekolah di bangku MTs Darul Muhsinin di Labuhanbatu Selatan.
Intan Mutiara, siswi MTs Darul Muhsinin putus sekolah karena tidak sanggup membayar iuran rekreasi sebesar 350 ribu. Meski tidak mengikuti kegiatan, namun ia tetap diminta pihak sekolah agar membayar sehingga Intan pun akhirnya memutuskan mundur dari sekolah karena tekanan ekonomi dan rasa malu.
Melihat situasi dan kondisi ekonomi Intan dinilai kurang mampu, anggota DPR RI Komisi I Dapil Sumut II, Trinovi Khairani Sitorus kemudian turun tangan dan merespon keadaan Intan yang tak mampu mengemban di bangku sekolah karena keterbatasan biaya.
Melalui timnya, bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Labusel, Trinovi menemui Intan pada, Selasa (23/7) siswi yang sempat mengundurkan diri dari sekolah.
Saat ditemui, Trinovi Khairani putri asal Kabupaten Labuhanbatu Utara itu memastikan bahwa seluruh biaya pendidikan Intan akan ditanggung hingga tamat sekolah. Opsi pemindahan Intan ke sekolah baru tengah dibahas dengan walinya.
Putri mantan Bupati Labura yakni H. Buyung Sitorus yang dikenal dermawan menjelaskan, Intan berharap keinginannya untuk kembali sekolah namun dirinya merasa tidak nyaman jika harus kembali ke sekolah yang lama karena pengalaman mengikis rasa percaya dirinya.
“Saya sangat tersentuh dengan semangat Intan. Di tengah keterbatasan, ia tetap ingin belajar. Sebagai wakil rakyat, saya akan memastikan Intan bisa menuntaskan pendidikannya,” sebut Trinovi Khairani.
KPAD Labusel juga berencana memanggil pihak sekolah untuk meminta klarifikasi dan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak ada lagi anak yang merasa dikucilkan karena faktor ekonomi.
Pergerakan cepat terkait pendidikan Intan disambut positif masyarakat dan menjadi contoh nyata bahwa hadirnya negara menjamin hak pendidikan anak-anak, terutama dari keluarga prasejahtera.