.png)
Tulang Bawang Barat- ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) Analisa Kebijakan Anggaran (PAKAR), mendesak kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Untuk membongkar serta mengaudit secara langsung Anggaran Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) di Sekolah PKBM sinar Amarta.
Desakan tersebut di sampaikan Yahya. A.Ghani, saat di hubungi media ungkapfakta melalui sambungan telepon WhatsApp pada Sabtu (13/09/2025) sekira pukul 18: 50 WIB.
"Menurut kami terkait PKBM ini sudah sering terjadi adanya dugaan penyimpangan terhadap dana BOP, baik dari segi manipulasi data atau jumlah ganda siswa, jadi seharus pihak aparat penegak hukum melakukan pendalaman terkait dugaan Tersebut," kata Ketua Umum LSM PAKAR.
Sebab, menurutnya dari pertanyaan yang di sampaikan bendahara PKBM itu justru berbalik dengan fakta yang sebenarnya terjadi.
"Mereka bilang sekolah itu masih beraktifitas seperti biasa, sedangkan fakta dan data yang berhasil di himpun terhitung semenjak awal Januari 2025 sekolah itu resmi di tutup melalui forum musyawarah bersama, jadi menurut kami pihak Lembaga itu juga termasuk salah satu pembohongan publik apa yang di sampaikan bendahara PKBM tersebut, maka secepatnya kita juga akan melakukan laporan khusus ke pihak kejaksaan Negeri (Kejari) dan juga ke pihak kejaksaan Tinggi (Kejati) propinsi Lampung agar dapat segera di tindak lanjut secara Hukum,"tegasnya.
Bahkan, jika ini terbukti adanya penyimpangan ataupun dugaan manipulasi yang di lakukan pihak PKBM maka akan menambah daftar panjang buruk pengelolaan anggaran dana BOP.
"Sebelumnya pihak kejaksaan negeri Tulang Bawang juga telah menetapkan Tersangka Kasus dugaan adanya korupsi yang di lakukan oleh pihak PKBM Setempat, maka kami berharap agar pihak APH di wilayah Tubaba juga dapat membongkar Adanya Dugaan penyalahgunaan dana BOP di setiap sekolah PKBM yang ada di Tubaba,"ungkapnya.
Sebelumnya, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sinar Amarta, yang berlokasi di Tiyuh Murni Jaya, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, sekelompok oknum pengurus melakukan dugaan korupsi dengan cara melakukan manipulasi data pencairan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP).
Di konfirmasi, Ihwan ansori bendahara PKBM sinar Amarta beralasan bahwa sekolah tersebut masih beroperasi seperti mana mestinya.
"Ya masih beraktivitas seperti biasanya dan gedung nya juga masih tempat yang lama,"kata Ihwan Ansori saat di konfirmasi media Rakyatnews melalui sambungan telepon WhatsApp pada Rabu(10/09/2025).
Bahkan, Ihwan juga menyebutkan untuk tenaga guru pendidik masih tetap menggunakan tenaga pengajar yang lama.
"Guru kita juga masih pakai tenaga pengajar yang lama dengan jumlah 19 orang dan Mereka juga masih menerima gaji termasuk di tahun 2025, kalau berapa gaji yang mereka terima untuk lebih jelas tanya saja sama pak Daniel karena saya tidak tahu,"cetus Ihwan.
Pengakuan yang di sampaikan, Ihwan Ansori Bendahara PKBM Sinar Amarta tersebut justru di bantah satu di antara sumber terpercaya yang enggan di sebutkan namanya.
"Lihat saja PKBM itu sudah secara resmi kita berhentikan aktivitas nya semenjak terhitung surat itu di tanda Tangani, jadi tidak ada lagi guru yang menerima gaji dari mereka jangankan gaji untuk uang sewa gedung saja tidak di bayarkan,"ungkap sumber terpercaya.
Peryataan juga di perkuat berdasarkan surat peryataan keputusan yang telah disepakati pengurus serta seluruh dewan guru PKBM sinar Amarta terhitung tanggal 31 Desember 2024 menghentikan secara permanen aktivitas belajar dan mengajar di sekolah tersebut.
Lantas bagaimana dengan respons Aparat Penegak Hukum (APH) setempat, apakah akan mengambil langkah tegas membongkar dugaan tersebut atau diam terbungkam.
Sampai berita ini di terbitkan Daniel Gatot Sutikno ketua PKBM Sinar Amarta belum berhasil di konfirmasi.(San).
.png)
