• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Dede Chandra Sasmita Anggota DPRD Jabar Komisi V Minta Audit Menyeluruh Bangunan Sekolah Pasca Ambruknya SMKN 1 Gunung Putri

    Selasa, 04 November 2025, November 04, 2025 WIB Last Updated 2025-11-04T04:29:05Z
    masukkan script iklan disini



    Bogor, 4 November 2025 — Musibah ambruknya atap bangunan di SMK Negeri 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Senin (3/11), yang menyebabkan puluhan siswa luka-luka, mendapat sorotan tajam dari DPRD Provinsi Jawa Barat. Anggota Komisi V DPRD Jabar, Dede Chandra Sasmita, mendesak agar segera dilakukan audit menyeluruh terhadap kondisi bangunan sekolah, baik negeri maupun swasta, di Jawa Barat.




    Dede Chandra Sasmita, yang akrab disapa Kang Dechan, menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi beruntun di Kabupaten Bogor, khususnya di dunia pendidikan. Ambruknya bangunan di SMKN 1 Gunung Putri, yang diduga berawal dari pohon tumbang yang merembet ke atap, berdampak pada enam hingga tujuh ruang kelas.


    "Saya ikut berduka lah," ujarnya. "Ini [kejadian] beruntun, khususnya di Kabupaten Bogor, terjadi bangunan ambruk. Terutama untuk SMKN 1 Gunung Putri."


    Kang Dechan menyebutkan bahwa bangunan yang ambruk tersebut terakhir direhabilitasi pada tahun 2015, sementara bangunan aslinya berdiri pada tahun 2003. Merujuk pada standar, bangunan idealnya memiliki daya tahan sekitar 15 tahun. Namun, ia mempertanyakan daya tahan material seperti holo (rangka atap) dan genteng yang digunakan, yang harus menjadi pertimbangan.


    "Tinggal daya tahan ini apa, holo gitu kan, holo ini berapa [lama]... ini juga harus dikaji lagi," tambahnya. Ia menyarankan agar penggunaan holo (rangka atap) dipertebal, misalnya dengan minimal ketebalan 7.5 dan jarak yang lebih rapat.



    Informasi awal yang diterima menunjukkan adanya lima korban luka yang dirawat di rumah sakit. Tiga orang dirawat di RSUD Cileungsi dan dua orang di RS Medika. Dede Chandra Sasmita juga telah mendapat kabar bahwa pihak sekolah, wali murid, siswa, Camat, dan Kapolsek setempat telah berkumpul untuk menangani dampak musibah ini.


    "Korban sampai lima [orang]. Yang masih ada itu di Rumah Sakit Cileungsi itu tiga orang, di Rumah Sakit Medika dua orang," jelasnya.



    Komisi V DPRD Jabar secara tegas mengharapkan agar audit bangunan sekolah negeri dan swasta di Jawa Barat dapat segera direalisasikan. Audit ini penting untuk mencegah terulang kembali kejadian serupa yang mengancam keselamatan siswa.


    "Kalau kami dari Komisi V mengharap ada untuk audit bangunan negeri dan swasta di Jawa Barat semuanya. Kami harap begitu," tegas Dede Chandra.


    Ia juga menyoroti keanehan bahwa bangunan sekolah swasta cenderung tidak mengalami kejadian ambruk separah sekolah negeri, dan mendesak agar aturan dasar terkait standarisasi dan daya tahan bangunan dievaluasi dan ditingkatkan.


    "Ini harus lebih dimatangkan lagi [aturan dan standarisasinya], bagaimana supaya bangunan ini bisa tetap bertahan lama," tutupnya, menekankan pentingnya langkah pencegahan untuk mengeliminasi dampak buruk kejadian ini.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e