Landak, Kalbar : Sepertinya intruksi Kapolda Kalbar, terkait pemberantasan tambang emas ilegal termasuk pukulan keras pemberitaan diberbagai media, tidak membuat langkah Bos PETI harus terhenti, toh bisnis yang hasilnya bisa bikin perut gendut, tetap beroperasi dan terus berjalan.
Dikabupaten Landak, produksi emas liar terbukti terus bergerak, tanpa ada rasa kwatir sedikitpun terhadap pihak APH yang katanya, rutin 24 jam keliling melakukan pengawasan lewat patroli lapangan.
Sorotan tajam masyarakat menyebut, tiga nama, inisial EM, YU, dan WAH, diduga kuat sebagai pembeli besar hasil pertambangan Emas gelap di wilayah Pemerintahan Bupati Carolin.
" Kami curiga, mereka bertiga itulah pemain PETI sekaligus pembeli Emas ilegal di Kabupaten Landak. Karna dari gerak-geriknya, kelihatan kalau Tauke-Tauke tersebut, kebal hukum dan punya beck kiri kanan yang kuat, " ungkap Prd, warga setempat.
Ia juga kecewa berat dengan sikap aparat yang tidak mengambil tindakan tegas kepada pelaku maling emas, sehingga mereka mudah melakukan operasi PETI secara kontinyu, aman dan lancar.
Bahkan, sambungnya, orang-orang itu tampaknya punya kekuasaan penuh mengatur para pekerja dengan telunjuk jari dan menggerakkan roda bisnis tersebut lewat metode " Ini Modal, Kalian kerja, Jualnya Ke Aku ".
Prd meminta, agar lingkungan tidak rusak semakin parah, sungai banyak tercemar, anak cucu gigit jari dan Daerah tekor banyak, diharapkan DLHK, Pemkab Landak, DPRD, maupun Polres setempat, tidak diam, senyum melulu dan vakum menyaksikan pembantaian alam indah.
Sebelum dan setelah pemberitaan ini terbit, tidak ada satupun yang komen atau bicara, baik internal Pemkab, Polres, Dewan, Pemodal, Pembeli maupun Pekerja. Cuma penduduk sekitar yang celoteh camar sambil menjerit histeris. ( 007/D.Arifin )
.png)

.png)
