• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Nyaris Jadi Korban Peretasan, Wartawan Hampir Disabotase dengan Modus Undangan Grup Kepolisian

    Sabtu, 15 November 2025, November 15, 2025 WIB Last Updated 2025-11-15T13:06:04Z
    masukkan script iklan disini



    Nyaris Jadi Korban Peretasan, Wartawan Hampir Disabotase dengan Modus Undangan Grup Kepolisian

    Jeneponto,ungkapfakta-(15/11/2025) Seorang wartawan nyaris menjadi korban peretasan akun WhatsApp setelah dihubungi nomor tak dikenal yang mengatasnamakan Mapolsek Kelara, Jeneponto. Aksi tersebut menggunakan modus undangan masuk ke grup resmi kepolisian.

    Kejadian bermula ketika wartawan tersebut menerima pesan WhatsApp dari Kepala Desa Balumbungan, yang menginformasikan bahwa ia akan ditelepon oleh pihak Mapolsek Kelara untuk keperluan pembuatan berita. Namun, nomor yang disebut sebagai nomor Kapolsek justru mengarah ke nomor WhatsApp wartawan sendiri, yakni 0822-90-884-xxx, sehingga menimbulkan kecurigaan.

    Tak lama kemudian, nomor asing +62 812-5371-6335 menghubunginya dan mengarahkan agar mengikuti beberapa langkah teknis dengan alasan “proses verifikasi sebelum dimasukkan ke grup resmi Polsek Kelara”. Namun, instruksi tersebut ternyata mengarahkan pada proses pemindahan akun WhatsApp ke perangkat pelaku.

    Kecurigaan semakin kuat ketika muncul peringatan di layar aplikasi:
    “Memindahkan akun WhatsApp Anda ke telepon lain akan menghapus akun dari telepon ini.”
    Apabila dilanjutkan, akun WhatsApp miliknya akan berpindah sepenuhnya dan dikendalikan oleh pelaku.

    “Untung saya cepat sadar. Dia mengarahkan saya untuk memindai dan memindahkan akun WhatsApp saya ke perangkatnya. Modusnya mengaku dari Polsek dan ingin memasukkan saya ke grup resmi,” ujarnya.

    Lebih anehnya lagi, setelah kejadian tersebut wartawan mencoba menghubungi kembali Kepala Desa Balumbungan untuk meminta konfirmasi, namun tidak mendapatkan respons. Hal ini semakin menambah kejanggalan terkait motif dan sumber informasi yang diterima pelaku.

    Nomor yang menghubungi dan mencoba mengambil alih akun tersebut bukan nomor resmi kepolisian, tidak dikenal, dan tidak memiliki keterkaitan dengan institusi apa pun.

    Wartawan itu menduga pelaku memanfaatkan momen komunikasi antara dirinya dan Kepala Desa untuk membangun kepercayaan, lalu masuk menggunakan nama aparat kepolisian.

    Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap modus serupa, terutama bila ada pihak yang meminta melakukan tindakan yang berpotensi membuka akses pribadi, seperti memindai kode, mengirim kode OTP, atau menekan tombol verifikasi WhatsApp.

    “Modus seperti ini sangat berbahaya. Orang bisa mengambil alih WhatsApp kita dalam hitungan detik. Jangan pernah ikuti instruksi dari nomor tak dikenal,” tegasnya.

    Hingga kini, motif pelaku dan bagaimana ia mengetahui momen komunikasi dengan Kepala Desa masih menjadi tanda tanya.

    Reporter"(Kul indah)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e