Ungkap Fakta Info,Kerinci — Panitia Turnamen Bupati Kerinci Cup akhirnya angkat suara lantang. Segala isu liar yang beredar di luar sana dipatahkan mentah-mentah. Penundaan semifinal bukan permainan belakang layar, bukan tekanan kelompok tertentu, dan bukan sabotase—melainkan karena pelanggaran regulasi yang terbukti secara terang-benderang.
Protes Resmi: Bukan Katanya, Tapi Tercatat!
Pada Jumat, 21 November 2025, tim Song-Song Barat melayangkan protes resmi terkait dugaan pelanggaran pemain oleh PS Semurup. Regulasi hanya memperbolehkan 3 pemain luar domisili Kerinci, namun fakta di lapangan menunjukkan PS Semurup mendaftarkan 4 pemain luar domisili.
Ini bukan rumor. Ini dokumen resmi.
Verifikasi Ulang: Semua Saksi Hadir, Fakta Tidak Bisa Dibantah
Pada Senin, 24 November 2025, panitia melakukan verifikasi ulang bersama Ketua PSSI dan Ketua KONI Kerinci. Hasilnya?
Protes Song-Song Barat benar.
PS Semurup tidak mampu membuktikan domisili para pemain yang dipersoalkan.
Data dari Dukcapil Kerinci menunjukkan salah satu pemain baru memindahkan domisili pada Senin pukul 09.23 WIB—setelah protes dilayangkan.
Fakta administrasi tidak bisa disulap. Tidak bisa diputarbalikkan.
Perjanjian Hitam di Atas Putih: Ditandatangani, Bermaterai, Disaksikan!
Untuk menghindari fitnah dan keributan lebih jauh, dibuat perjanjian hitam di atas putih, ditandatangani oleh manajer PS Semurup dan Song-Song Barat, serta disaksikan langsung oleh panitia, Ketua PSSI, dan Ketua KONI.
Ada materai, ada tanda tangan, ada saksi. Tidak ada yang bisa mengelak.
Regulasi Dilanggar, Sanksi Dijatuhkan
PS Semurup dinyatakan melanggar:
Pasal 18 – Persyaratan Pemain
Huruf A Poin 4
Huruf B Poin 6
Dan dikenakan sanksi:
Huruf C Poin 2
Ini bukan keputusan sepihak. Ini putusan berdasarkan aturan resmi yang berlaku untuk semua tim tanpa kecuali.
Panitia Tegas: “Stop Provokasi! Ini Murni Penegakan Aturan!”
Panitia menegaskan bahwa penundaan semifinal dilakukan semata-mata demi menjaga keadilan dan sportivitas turnamen.
Tidak ada yang bermain-main di balik layar. Tidak ada kelompok yang mengatur dari belakang. Yang ada hanyalah regulasi — dan regulasi itu HARUS ditegakkan.
Masyarakat diminta tidak termakan isu murahan, tidak terseret provokasi, dan tetap menjaga situasi kondusif demi kelanjutan turnamen.
"Fereranco"
.png)

.png)
