www ungkapfakta.com Muba — Dugaan proyek “abal-abal” kembali mencuat dari jajaran Dinas PU Perkim Kabupaten Musi Banyuasin. Proyek pembangunan drainase yang berlokasi di Desa Badar Jaya, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba, ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan dan dinilai dikerjakan tanpa standar yang semestinya.
Temuan ini disampaikan langsung oleh Ketua LSM Gempita Muba, Mauzan, bersama Ketua Ormas Cakar Sriwijaya Muba, Rizki Singgih, setelah melakukan pengecekan lapangan.
Parit yang baru saja dikerjakan tersebut terlihat miring, retak, dan hampir roboh, sehingga memunculkan dugaan kuat bahwa proyek itu dikerjakan asal-asalan dan tanpa pengawasan ketat dari dinas terkait.
Tanggapan Warga Setempat
Warga Badar Jaya yang melihat langsung kondisi drainase itu mengaku sangat kecewa.
Salah satu warga menyampaikan kekesalannya:
“Ini baru selesai saja sudah hampir roboh. Kalau pengerjaannya seperti ini, untuk apa dipasang? Uang rakyat habis, hasilnya seperti tidak bernilai.”
Warga merasa khawatir jika proyek itu dibiarkan:
“Kalau hujan deras, bisa jebol. Yang kena banjir kami warga. Seharusnya pembangunan itu membuat nyaman, bukan bikin was-was.”
Warga lain, R (29), ikut mempertanyakan kualitas pekerjaan kontraktor:
“Kami lihat sendiri pekerjaannya seperti tidak ada pengawasan. Kayaknya cuma dikejar selesai, bukan dikejar kualitas. Memang begini ya kalau proyek pemerintah? Harusnya kontrol ketat.”
Tanggapan Ketua LSM Gempita Muba, Mauzan
Ketua LSM Gempita Muba, Mauzan, menegaskan bahwa temuan ini bukan perkara kecil dan tidak boleh dianggap sepele.
“Kami melihat langsung kondisi di lapangan. Retak, miring, dan hampir roboh. Ini bukan sekadar kesalahan teknis, tapi indikasi pengerjaan sembarangan. Kami menduga proyek ini dikerjakan tanpa memperhatikan spek dan mutu.”
Mauzan juga menyoroti kurangnya pengawasan dari Dinas PU Perkim Muba:
“Kalau dinas melakukan pengawasan benar, tidak mungkin kualitasnya seperti ini. Kami minta pihak PU Perkim bertanggung jawab dan segera mengevaluasi kontraktor yang terlibat.”
Ia menegaskan bahwa LSM Gempita tidak akan tinggal diam.
“Jika tidak ada perbaikan dan tindak lanjut, kami siap membawa temuan ini ke ranah hukum.”
Tanggapan Ketua Ormas Cakar Sriwijaya Muba, Rizki Singgih
Ketua Cakar Sriwijaya Muba, Rizki Singgih, memberikan pernyataan yang tak kalah keras.
“Ini proyek pemerintah yang dibangun pakai uang rakyat, tapi kualitasnya sangat memalukan. Hampir roboh sebelum digunakan. Kami duga ada unsur kesengajaan atau setidaknya kelalaian besar.”
Rizki menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini.
“Kami tidak akan mundur selangkah pun. Kalau dinas tidak turun tangan, kami yang akan turun lebih keras. Kami siap laporkan kontraktor dan pihak-pihak terkait kalau perlu.”
Ia juga mendesak dinas untuk segera bertindak:
“Dinas PU Perkim Muba jangan tutup mata. Turun ke lokasi, perbaiki, evaluasi kontraktor. Jangan tunggu sampai warga dirugikan,” tegasnya.
LMS gempita dan Ormas Cakar Sriwijaya Muba akan mengadakan aksi besar besaran dalam waktu dekat ini.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak Dinas PU Perkim Muba belum memberikan keterangan resmi. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki proyek tersebut, sementara LSM Gempita dan Ormas Cakar Sriwijaya berjanji akan terus mengawal hingga ada pertanggungjawaban yang jelas.
CRV
.png)

.png)
