• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    IKLAN HUT SELAYAR

    IKLAN HUT SELAYAR

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Diduga Asal Jadi, Proyek Rigid Beton Desa Besah Kasiman Dinilai Menyimpang dari Standar

    Senin, 08 Desember 2025, Desember 08, 2025 WIB Last Updated 2025-12-08T08:36:48Z
    masukkan script iklan disini



    Bojonegoro — UngkapFakta.info
    Proyek pembangunan jalan rigid beton yang bersumber dari program BKKD di Desa Besah, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro, kembali menjadi sorotan tajam setelah ditemukan dugaan ketidaksesuaian pekerjaan di lapangan. Tim investigasi mendapati sejumlah kejanggalan yang mengarah pada pelaksanaan proyek yang tidak mengikuti standar teknis konstruksi.

    Berdasarkan pantauan langsung kontributor UngkapFakta.info, kondisi lapangan menunjukkan bahwa lapisan pondasi bawah atau LPA yang seharusnya menjadi fondasi utama rigid beton masih tampak sangat tipis dan tidak merata. Tanah dasar terlihat gembur, dengan bekas roda alat berat yang membekas dalam—indikasi kuat bahwa pemadatan belum mencapai standar minimal sebelum pengecoran.

    Tumpukan batu padas (limestone) yang berada di sisi badan jalan juga tidak diratakan secara optimal. Beberapa titik memperlihatkan material yang bercampur tanah uruk, sehingga tidak lagi memenuhi karakteristik agregat pondasi sebagaimana dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.

    Temuan di lapangan ini sejalan dengan informasi yang diberitakan memokita.com, bahwa material pedel di proyek serupa “cukup tipis dan berubah menjadi lumpur saat terkena air”, serta dicurigai kurang dipadatkan sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut dapat mengancam mutu rigid beton yang dibangun, karena struktur beton akan mudah retak dan mengalami penurunan akibat dasar yang tidak stabil.

    Ironisnya, tim juga tidak menemukan adanya pemasangan bekisting, tulangan, maupun patok ukur elevasi yang menjadi bagian penting dalam proses pengecoran rigid beton. Tidak ada indikasi uji mutu seperti DCP atau CBR dilakukan untuk memastikan daya dukung tanah sebelum pengecoran dimulai.

    Sejumlah warga yang ditemui di sekitar lokasi menyebut pengerjaan tersebut “asal jadi” dan meminta pihak pemerintah desa serta dinas terkait segera melakukan pemeriksaan ulang. Dengan besarnya anggaran yang dikucurkan melalui program BKKD, warga berharap kualitas jalan yang dibangun tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar memberikan manfaat jangka panjang.

    Hingga berita ini diturunkan, tim UngkapFakta.info masih mencoba menghubungi pihak kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas untuk meminta klarifikasi. Publik menanti jawaban resmi mengenai dugaan pelanggaran ini, terutama terkait ketebalan pondasi, standar pemadatan, dan apakah proyek telah mengikuti prosedur konstruksi sebagaimana mestinya.

    Media akan terus memantau perkembangan di Desa Besah Kasiman, termasuk kemungkinan adanya tindakan korektif dari instansi terkait. Jika benar terjadi penyimpangan, proyek ini berpotensi menjadi contoh klasik lemahnya pengawasan dan pemborosan anggaran, yang pada akhirnya merugikan masyarakat.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e