Saat dikonfirmasi, Ririn dari bagian sekretariat membenarkan bahwa pejabat dimaksud sudah jarang hadir sejak 2023, tetapi masih tetap menerima tunjangan meskipun tidak penuh.
“Dia sudah tidak masuk semenjak 2023, tapi sebelumnya juga tidak masuk walaupun dengan kondisi seperti itu. Untuk gaji, yang bersangkutan masih dapat, untuk tunjangan juga dapat tapi tidak full,” jelasnya, saat dikonfirmasi media Rabu (10/12/2025).
Ririn juga menegaskan bahwa pejabat tersebut sudah tidak lagi menjabat sebagai sekretaris.
“Sekarang yang bersangkutan sudah tidak lagi menjabat sebagai sekretaris sejak SK-nya dikeluarkan sebulan yang lalu. Sekarang dia bekerja di Kecamatan Tulang Bawang Tengah,” tambahnya.
Terkait pengelolaan anggaran yang harusnya dikelola sekretaris, menurut Ririn kewenangan sepenuhnya berada pada Kepala Dinas.
“Kalau untuk anggaran itu atau sekretariat, yang kelola semua adalah Kepala Dinas karena sebagai penguasa anggaran,” ujarnya.
Sementara Ryan, staf perencanaan Disnakeswan, memberikan penjelasan terperinci terkait beberapa pos anggaran tahun 2024–2025. Ia menyebutkan bahwa anggaran digunakan untuk kebutuhan operasional kantor berdasarkan kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah.
Anggaran tersebut antara lain Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Rp13 juta untuk alat tulis kantor (ATK), Penyediaan perlengkapan rumah tangga Rp13,9 juta untuk alat kebersihan seperti sapu, pembersih lantai, dan deterjen.
Selanjutnya, Penyediaan bahan logistik kantor: Rp23,9 juta untuk kebutuhan dapur seperti gula, kopi, dan air minum. Pengadaan mebel Rp20 juta, namun tidak direalisasikan karena efisiensi. Pengadaan peralatan dan mesin lainnya Rp100,1 juta untuk pembelian tiga unit AC, dua laptop, dan satu mesin printer. Pemeliharaan kendaraan operasional Rp41 juta, dialokasikan untuk pajak dan perawatan rutin dua mobil dinas dan enam sepeda motor.
Kemudian, Jasa Pelayanan Umum Kantor Rp164 juta, meliputi sewa satu kendaraan dinas senilai Rp94 juta dan pembayaran honor empat personel penjaga malam, petugas kebersihan, sopir, dan operator dengan gaji Rp850 ribu per bulan.
Sebelumnya, Isu mengenai pejabat sekretaris dinas yang disebut jarang hadir sejak beberapa tahun terakhir sebelumnya mencuat dan menjadi sorotan publik. Informasi tersebut disampaikan oleh sejumlah sumber internal yang meminta identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan.
“Saya lebih dari tiga tahun di dinas ini, dan memang yang bersangkutan sangat jarang terlihat masuk kantor. Pernah ada teguran dari dinas, BKD, bahkan Sekda, tapi tetap tidak berubah,” ujar seorang sumber melalui pesan WhatsApp, Senin (08/12/2025).
Sumber lain juga menyebut bahwa beberapa pos anggaran berada pada bidang sekretariat, namun mereka mengaku tidak mengetahui secara rinci pelaksanaannya
Sejumlah pertanyaan muncul terkait kehadiran pejabat sekretaris serta pengelolaan sejumlah pos anggaran yang diduga janggal. Sejumlah pihak mendorong dilakukannya audit oleh Aparat Penegak Hukum (APH) maupun instansi pengawasan pemerintah untuk memastikan akuntabilitas penggunaan anggaran, khususnya tahun 2024 dan 2025.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Disnakeswan Tubaba masih belum memberikan keterangan resmi. (San)
.png)

.png)
