Deli Serdang, ungkapfakta.info
Hal ini tertuang dalam surat berlogo Al Washliyah Sumatera Utara, nomor Int.013/PW- AW/XIV/V/2025, tertanggal 21 Mei 2025, dengan tema "Selamatkan Aset Umat, Tolak Pengosongan Tanah Al Washliyah di Petumbukan." Yang ditandatangani ketua dan sekretaris, Dedi Iskandar Batubara dan Alim Nur Nasution.
Adapun yang menjadi tuntutan, menolak rencana pengosongan lahan milik Al Washliyah di Petumbukan yang telah lama digunakan untuk kegiatan pendidikan dan keagamaan, meminta pemerintah kabupaten deli serdang tidak semena-mena terhadap asset al washliyah.
Aksi demo yang direncanakan hari senin, 26 mei 2025 pukul 08.00 wib dengan pengerahan massa sebanyak 20.000 orang, berdasarkan pengamatan awak media, aksi massa hanya ratusan orang dan didominasi pelajar MTs Swasta Al Washliyah dan Madrasah Aliyah Swasta, dimulai pukul 09.45 wib.
Menyikapi aksi massa dan tuntutan dari pendemo, tokoh masyarakat deli serdang, Zulkifli Barus, menanggapi bahwa kegiatan demo ini harusnya didudukkan duduk persoalannya apa, bagaimana, kenapa.
"Harusnya, persoalannya harus paham dulu. Apa yang menyebabkan pemkab deli serdang bertahan. Setahu saya, bangunan sekolah yang berada di atas tanah yg di klaim berada di atas tanah wakaf milik al washliyah, itu kan puluhan tahun yang lalu sudah dihibahkan ke pemerintah kabupaten deli serdang. Oleh pemerintah kabupaten deli serdang dibangunlah SMP N 2 Galang." Papar Zulkifli.
Sementara, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumut, Dr. Erwin Pinayungan Dasopang, M.Si. merasa terkejut dengan adanya aksi demo di kantor bupati deli serdang dengan melibatkan anak sekolah di jam belajar.
"Saya tidak tahu kalau ada demo di kantor bupati deli serdang dengan melibatkan anak sekolah di jam belajar. Ini sebenarnya tidak boleh. Apalagi anak sekolah dilibatkan dengan urusan organisasi." Ujar Erwin kesal dan akan menindaklanjuti persoalan ini. (red)