Di ketahui, BUMTI Jaya Indah tersebut pada Tahun 2023 menerima penyertaan modal dari pihak Tiyuh sebesar Rp.60.000.000 juta rupiah.
Adapun, berdasarkan sumber informasi yang di himpun penyertaan modal tersebut di peruntukan untuk pembelian tabung gas sebanyak 250 buah dengan satuan harga Rp.150.000.
Hasil keterangan sumber terpercaya yang enggan di sebutkan namanya menerangkan bahwa pengelolaan BUMTI saat ini sedang mengalami kevakuman.
"Setahu saya BUMTI itu tidak berjalan lagi ,selebihnya saya tidak tahu coba tanyakan sama pihak bendahara nya karena untuk aset BUMTI itu dia semua yang kelola,"kata sumber terpercaya saat di konfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp(29/06/2025).
Di hubungi, bendahara BUMTI Berinisial (A) terkesan menghindar serta tidak ingin memberikan informasi.
"Saya sebagai bendahara nya, saat ini kami sudah membubarkan diri dari kepengurusan BUMTI itu, jadi saya tidak tahu,"cetus (A) sambil mematikan ponsel Android nya.
Sementara, sekertaris Tiyuh saat di hubungi tidak memberikan tanggapan yang terkesan bungkam.
"Besok saja mas di kantor waktu jam kerja,"tutupnya.
Pertanyaan yang di sampaikan pihak pengelola BUMTI serta pihak Tiyuh menjadi tanda besar bagi keterbukaan informasi.
Apakah, kesan tanggapan yang di sampaikan kedua belah pihak akan memudahkan aparat penegak hukum membongkar bobroknya pengawasan yang di lakukan pihak Tiyuh terhadap pengelolaan Keuangan BUMTI sehingga menimbulkan kecurigaan yang mengarah pada tindakan melawan hukum.
Sampai berita ini di terbitkan pihak media masih terus mengali informasi yang mendalam.(San).