LSM dan Media Bersuara: “Kami Bukan Alat Penguasa, Kami Berdiri untuk Kepentingan Rakyat

Padang Pariaman, 12 Juni 2025 – Dalam situasi yang semakin dinamis, di mana transparansi dan akuntabilitas menjadi tuntutan utama publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan media independen menyatakan sikap tegas bahwa mereka bukan alat penguasa, melainkan representasi suara rakyat.

Pernyataan ini disampaikan dalam forum terbuka yang dihadiri berbagai elemen masyarakat sipil dan jurnalis investigatif, menyusul banyaknya tudingan bahwa media dan LSM hanya dijadikan pelengkap dalam agenda politik atau pemerintahan.

“Kami berdiri di sini bukan untuk melayani kepentingan kekuasaan, tapi untuk menjaga agar kekuasaan tetap berada di relnya—yakni melayani rakyat,” ujar salah satu juru bicara LSM pengawasan publik.

Dalam pernyataan bersama itu ditegaskan bahwa LSM dan media memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk mengontrol penggunaan uang negara dan pengelolaan aset publik.

Disebutkan bahwa jika ada pihak yang merasa "tersorot" oleh pemberitaan atau laporan pengawasan, hal itu bukan bentuk permusuhan, melainkan fungsi kontrol sosial yang sah dan dilindungi undang-undang.

“Kami tidak segan menyoroti siapa pun yang menyalahgunakan jabatan dan anggaran. Uang negara adalah uang rakyat. Dan setiap kebijakan harus berpihak pada rakyat, bukan pada segelintir elit,” tegasnya lagi.

LSM dan media yang hadir dalam forum tersebut juga menyatakan komitmen untuk menjaga independensi, menolak segala bentuk intimidasi, dan tidak akan tunduk pada tekanan politik maupun ekonomi.

Mereka menyerukan kepada masyarakat untuk terus mendukung gerakan transparansi, membuka ruang partisipasi, dan bersama-sama mengawal arah pembangunan agar benar-benar dirasakan oleh rakyat kecil, bukan hanya kelompok berkepentingan.

Dengan pernyataan ini, publik diingatkan bahwa demokrasi yang sehat lahir dari pengawasan yang kuat dan kebebasan berekspresi yang dijaga. Media dan LSM bukan lawan pemerintah—namun penjaga integritas kekuasaan. Mereka ada bukan untuk mengabdi kepada penguasa, tetapi kepada kebenaran, keadilan, dan rakyat.