Kami tahu, menjadi bupati bukan pekerjaan ringan. Di balik senyum di acara seremonial, ada ribuan harapan yang diam-diam menuntut jawaban. Di balik tepuk tangan, ada pertanyaan pelan yang menggantung: "Kapan Padang pariaman ini benar-benar maju?"
Kami melihat Bapak… kadang tampak bingung, seolah sedang mencari arah di tengah suara-suara yang bertumpuk.
Mungkin Bapak dikelilingi banyak pembisik. Tapi izinkan kami mengingatkan dengan rendah hati
"Jangan banggakan pembisikmu yang tidak punya semangat membangun. Mereka, pada umumnya, hanya memperkaya diri memakai tangan Bupati."
Mereka lihai menyusun kata, pandai menyusun program, tapi sering lupa menyusun hati untuk rakyat.
Dan kami… yang jauh di kampung, di ladang, di warung kecil… masih menunggu pemimpin yang memilih jalan lurus, walau tidak selalu mulus.
Kota Itu Tak Harus Megah, Asal Hidup
Bapak tak perlu bangun gedung tinggi dulu. Bangun dulu denyut kota kecil, pasar yang ramai, jalan yang bisa dilalui, tempat anak muda menggantung cita-cita.
Mulailah dari Pasar lubuk alung, Pasar pauh kambar atau pasar kayu tanam ,dan pasar lainnya Jadikan itu simpul pertumbuhan. Di sanalah harapan rakyat bisa dipertemukan.
Pendidikan Bukan Sekadar Proyek, Tapi Masa Depan
Bangunlah sekolah yang benar-benar mendidik. Bukan hanya gedung, tapi juga guru yang semangat, kurikulum yang relevan, dan murid yang merasa dihargai.
Dorong beasiswa untuk anak kampung. Buka ruang bagi putra-putri Padang pariaman untuk kembali, mengabdi, dan membangun.
Kesehatan: Jangan Biarkan Rakyat Bergantung pada Doa Saja
Saat malam gelap dan anak sakit, kami hanya punya minyak gosok dan harapan.
Karena puskesmas tutup, karena tak ada dokter jaga. Bapak bisa ubah itu buka 24 jam (emergency). Bentuk relawan desa, aktifkan layanan siaga. Mungkin kecil bagi anggaran kabupaten, tapi besar bagi NYAWA kami rakyat kecil.
Anak Muda Tidak Butuh Disuruh, Mereka Butuh Diakui
Pak, pemuda hari ini bukan generasi pasif. Mereka hanya perlu ruang, bukan seremonial.
Beri mereka pelatihan, bantu dengan modal kecil, fasilitasi promosi produk.
Desa kita penuh potensi. Tinggal siapa yang mau menyulutnya jadi api perubahan.
Pak Bupati, Mari Melangkah
Kami tidak butuh janji lagi. Kami butuh langkah kecil yang dimulai hari ini.
Jangan biarkan suara rakyat dikalahkan oleh pembisik yang hanya ingin proyek.
Jangan biarkan potensi Padang pariaman habis dibicarakan di ruang rapat, tapi tak pernah menyentuh tanah rakyat.
Kami tahu Bapak bisa. Tapi bisa saja tidak cukup. Yang kami tunggu, Bapak bergerak.
Karena jalan itu sudah ada. Tinggal siapa yang mau berjalan di depan.
Dan siapa yang memilih hanya berdiri di pinggir dengan catatan-catatan palsu.
Padang Pariaman ini bukan milik mereka yang paling keras bicara di kantor. Tapi milik mereka yang paling tulus bekerja untuk rakyat.
Kami masih menunggu, Pak. Tapi jangan terlalu lama.
Karena waktu, seperti air sungai Batang anai, terus mengalir.
Dan masa depan tidak pernah menunggu yang ragu-ragu.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hormat kami putra/putri daerah kab padang pariaman.
Penulis Harapan 👉 Admin Group INFO PARIAMAN & PADANG PARIAMAN
@sorotan
Sorotan Publik
semua orang