Pasuruan - Perhimpunan Pegolf Senior Indonesia (PERPESI) Jawa Timur menggelar "Madjapahit Golf Tournament ke VI" yang diselenggarakan di Taman Dayu Golf Pandaan dan Bukit Darmo Golf Surabaya, pada Rabu 23 Juli - Kamis 24 Juli 2025.
Pada hari pertama tee off secara serentak dimulai pukul 07.00 WIB, dan diikuti sekitar 281 pegolfer yang terdiri 144 berlaga di Taman Dayu Golf Pandaan dan 137 berada di Bukit Darmo Golf Surabaya.
Sedangkan untuk hari kedua tee off di Taman Dayu Golf Pandaan dimulai tepat pukul 06.30 WIB, sedangkan di Bukit Darmo Golf Surabaya dimulai pukul 07.00 WIB.
Adapun klasifikasi flight yang dipertandingkan yakni Overall Best Gross dan Overall Best Nett, Flight A kategori usia (55 - 59), Flight B (60 - 64), Flight C (65 - 69), Flight D (70 - 74), Flight E (75 - 79), Super Senior (80 tahun ke atas), Ladies Flight, Team Gross, Team Nett, Nearest to the PIN (TD & BDG), Nearest to the Line (TD & BDG).
Adi Setya Budi Ketua Panitia Turnamen Golf Perpesi ke VI 2025 menyampaikan, bahwa turnamen kali ini adalah turnamen Perpesi yang ke VI untuk tahun ini, kami mengambil dua sesi, tetapi sesi yang sangat berjauhan antara Bukit Darmo Golf Surabaya dan Taman Dayu Golf Pandaan.
Tahun ini, kami ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Pada tahun-tahun sebelumnya, lapangannya berdekatan untuk mempermudah para pemain dalam berpindah tempat. Namun, tahun ini kami ingin memberikan sensasi yang unik bagi para pemain.
Taman Dayu terkenal sebagai lapangan yang menantang, sehingga para pemain merasakan adrenalin yang meningkat saat bermain di sini. Kami berusaha agar pemain senior dari luar Jawa dapat menikmati lapangan meskipun berjauhan, tetapi tetap dapat bersenang-senang. Turnamen ini diikuti dari berbagai peserta dari Kolaka, Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Peserta-peserta ini tidak hanya membawa semangat olahraga, tetapi juga budaya dan keunikan dari daerah mereka masing-masing, yang akan menambah warna dari turnamen ini. Para pemain ini jarang bermain di Taman Dayu. Momen-momen berharga seperti ini menjadi kesempatan langka bagi mereka untuk bersinergi, berbagi pengalaman, dan menjalin persahabatan yang lebih erat di luar arena pertandingan," ujarnya.
Adi juga mengatakan bahwa jumlah total peserta adalah 281, ini adalah jumlah yang cukup mengesankan, dan kami berharap dapat menarik lebih banyak penggemar olahraga untuk bergabung di acara ini, sehingga atmosfer kejuaraan semakin meriah dengan dukungan mereka.
Adi saat menjawab pertanyaan wartawan perihal kendala, ia menuturkan Insya Allah sampai hari ini semua sudah tertangani dengan baik. Kendala dan tantangan seperti ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari setiap proses, dan sangatlah wajar terjadi. Ketika kita melaksanakan suatu acara, terutama yang melibatkan banyak orang seperti turnamen ini, tentu tidak jarang kita dihadapkan dengan berbagai problematika. Banyaknya orang yang terlibat membawa banyak pemikiran, dan tak terhindarkan, hal ini menciptakan beragam keinginan yang seringkali saling bertentangan.
"Oleh karena itu, salah satu tantangan terbesar kita adalah bagaimana menyelaraskan semua keinginan ini agar setiap kebutuhan dapat terpenuhi tanpa mengorbankan satu sama lain. Ini adalah inti dari kendala yang kami hadapi. Di pihak saya, misalnya, kami berusaha sekuat tenaga untuk memecahkan masalah-masalah ini. Saya sangat beruntung memiliki rekan-rekan panitia yang luar biasa seperti dari Kediri dan Surabaya. Masing-masing membawa pengalaman dan perspektif unik yang sangat berharga. Saya merasa terhormat bisa bekerja bersama mereka dalam proyek ini, karena ada semangat collective yang tak ternilai di antara kami.
"Pengalaman ini sangat berharga bagi saya, terutama karena saya memiliki tanggung jawab untuk menjalankan amanah dari ketua Perpesi, pengurus dan bahkan dari orang tua saya yakni Abah Hariyanto. Itu adalah motivasi yang menggerakkan saya dalam menjalankan semua tugas ini. Setiap sukses yang kami capai dalam acara ini tidak hanya menjadi kemenangan bersama, tetapi juga merupakan cara bagi saya untuk memberikan yang terbaik sebagai bentuk bakti dan penghormatan kepada mereka. Saya benar-benar percaya bahwa kerja keras dan semangat kolaboratif kami akan membuahkan hasil yang membanggakan, Insha Allah," imbuhnya.
"Semoga semua dapat berjalan dengan baik. Kami percaya bahwa setiap kali bola meluncur di lapangan ini, itu bukan hanya tentang pertandingan, tetapi juga tentang membangun jembatan antara berbagai komunitas yang memiliki semangat yang sama. Harapan saya adalah dengan diadakannya turnamen ini, event tahunan ini dapat menjadi lebih menarik dan bersahabat, serta menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antara para peserta dari luar Jawa dan Jawa Timur. Dan kami berharap agar event ini dapat membangkitkan nostalgia bagi para pemain veteran dan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkompetisi dengan semangat juang yang tinggi," tuturnya.
Dan yang terakhir Adi menjelaskan bahwa semoga juga event ini menjadi wadah bagi para peserta untuk bertemu kembali. Saat kita bergerak maju, harapan terbaik saya adalah bahwa tahun depan event ini dapat menjadi lebih meriah, dengan lebih banyak partisipasi, dan tentunya dengan semangat yang lebih besar, Insya Allah.
Sementara Edy Kresnoadi Ketua Perpesi Jawa Timur, turut menyampaikan bahwa, memang tujuan digelarnya Madjapahit Golf Tournament ke VI untuk tahun ini diutamakan supaya para peserta itu bisa menikmati. Jadi, sebenarnya bisa untuk pemerataan disini, biasanya khan di Graha Famili Golf dan Bukit Darmo Golf, kali ini superberat, kita memang sedikit susah. Mau ngoper ke Taman Dayu, kan semua menjadi susah, namun mereka puas. Jauh -jauh dari luar Jawa, dari Brunei, kita harus memberikan sesuatu yang lain.
Kami memahami bahwa perjalanan jauh ini menjadi tantangan, terutama untuk peserta dari luar Jawa. Kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda, baik untuk prestasi olahraga maupun untuk membangun persaudaraan di antara peserta.
Kami hanya dapat menampung 282 peserta dari total 340. Selain itu, acara ini juga merupakan bagian dari agenda PGI yang melibatkan senior-senior kami.
Kami sering melakukan perjalanan, misalnya ke Thailand, untuk mencari pengalaman dan berbagi pengetahuan di sini.
Saat ini kami sudah mulai mengorganisir staf dan ada beberapa senior yang berusia di atas 60 tahun yang terlibat dalam pelaksanaan. Ini merupakan langkah awal untuk melibatkan generasi muda, termasuk peserta dari grup senior Putera Abah Hariyanto, agar mereka siap untuk mengambil peran di masa depan.
(Wpd)