Keluhan tersebut di sampaikan salah satu orang tua wali murid kepada media ungkapfakta, pada Senin sekitar pukul 14:18 wib di kediamannya.
"Katanya tidak ada lagi pungutan,tapi kok masih saja ada biaya untuk seragam sekolah meskipun untuk kebutuhan anak tapi kami wali murid masih saja merasa terbebani,"kata salah satu wali murid (18/08/2025).
Dia juga menilai bahwa sejumlah anggaran yang tentukan pihak sekolah tersebut tidak sewajarnya dan terkesan seperti mengikat.
"Contohnya saja kita harus beli topi harga 30 ribu, seragam batik berupa dasar itu 320 ribu ,tas 225 ribu belum lagi yang lainnya kita harus beli melalui pihak sekolah. Kalau total semuanya masih saja terbilang cukup mahal,"cetusnya.
Hal senada juga di sampaikan orang tua wali murid bahwa keputusan pihak sekolah SMAN 1 terkesan terlalu membebani.
"Ya itu dia bang, anak kami di minta Meraka untuk beli atribut dan seragam di sekolah itu dengan satuan harga yang sudah di tentukan oleh mereka sendiri,"ungkapnya.
Dia juga menyebutkan dari seluruh satuan harga tersebut Dinilai pihak sekolah mencari keuntungan dan di jadikan mereka sebagai ajang bisnis.
"Lihat saja seragam putih abu-abu itu harganya 325 ribu, dasi sekolah 30 ribu berikut uang osis. Kalau di total jutaan untuk atribut dan seragam sekolah ,"keluhnya.
Sampai berita ini diterbitkan pihak sekolah belum berhasil konfirmasi.(San).