.png)
Dumai, ungkapfakta.info-
Aroma busuk perjudian kembali menyeruak di Kota Dumai. Di tengah gembar-gembor pemberantasan penyakit masyarakat, satu lokasi hiburan berkedok game ketangkasan (gelper) justru bebas beroperasi di Jl. Banyumas, Bukit Kapur.
Ironisnya, dugaan keterlibatan oknum aparat membuat hukum terlihat lumpuh di hadapan mesin-mesin judi yang berselimut kata “hiburan”.
Investigasi: Pintu Tertutup, Mesin Tetap Berputar Jumat malam, 1 Agustus 2025 pukul 22.17 WIB, tim investigasi Target Operasi News melakukan pengintaian. Dari luar, lokasi tampak mati suri. Namun, di balik pintu tertutup, suasana riuh terdengar—puluhan mesin berbunyi, para pemain fokus mempertaruhkan uang mereka.
Oknum Aparat Diduga Jadi Dalang
Nama pengelola disebut-sebut Putra Nainggolan, sosok yang dikenal sebagai “operator” jaringan gelper di Dumai. Lebih panas lagi, ia disebut berinisial GB, seorang aparat penegak hukum aktif. Alih-alih menindak, justru diduga ikut mengatur aliran uang dari bisnis haram ini.
Laporan Warga Menguap Warga sekitar mengaku sudah berulang kali melapor. Namun, laporan mereka seperti menghilang di meja aparat. Baik Kapolsek Bukit Kapur maupun Kapolres Dumai, hingga kini, terkesan diam seribu bahasa.
“Apakah hukum hanya berani ke rakyat kecil, tapi lumpuh ketika berhadapan dengan oknum berseragam?” celetuk seorang warga dengan nada geram.
Melanggar Pasal Berlapis
Praktik ini kuat dugaan melanggar:
Pasal 303 KUHP: Perjudian, ancaman 10 tahun penjara.
UU No. 7 Tahun 2018 & UU ITE No. 11 Tahun 2008: Jika ada transaksi digital.
Pasal 421 KUHP: Penyalahgunaan kekuasaan untuk membiarkan praktik ilegal.
Tokoh Pemuda: “Ini Pembiaran Sistemik!”
“Kami bukan anti hiburan. Tapi ini jelas judi! Anak muda rusak, ekonomi rakyat habis, aparat cuma menonton. Ini pembiaran sistemik!” tegas seorang tokoh pemuda setempat.
Desakan Naik ke Polda dan Mabes
Gelombang desakan agar Kapolda Riau hingga Mabes Polri turun langsung ke Dumai semakin besar. Jika benar dugaan keterlibatan oknum aparat terbukti, ini bukan sekadar pelanggaran etika—ini kejahatan terorganisir yang mendapat perlindungan kekuasaan.
EDITORIAL: Ujian Integritas Aparat
Di negeri yang katanya menjunjung supremasi hukum, gelper haram justru merajalela. Jika polisi tak mampu menutup satu titik perjudian, bagaimana publik bisa percaya pada penegakan hukum yang lebih besar?
Dumai sedang diuji. Jika aparat gagal membersihkan diri, maka rakyatlah yang akan “membersihkan” lewat suara mereka. Dan sejarah akan mengingat siapa yang diam, dan siapa yang berdiri di sisi kebenaran. (Tim)
.png)
