Bali – Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E., M.M menghadiri Konferensi Budaya Internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives,Diplomacy and Innovations (CHANDI) 2025 di Denpasar Bali. (Rabu, 3 September 2025)
Kegiatan CHANDI 2025 di gelar oleh Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia dan dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan RI Dr. Fadli Zon dengan tema “Culture For The Future” dan berlangsung dari tanggal 3 – 5 September 2025.
Dalam sambutannya Dr. Fadli Zon menyampaikan bahwa CHANDI 2025 bukan hanya sekedar forum pertemuan internasional semata, namun menjadi sebuah perhelatan yang membuka ruang promosi , diplomasi, dan kerjasama lintas negara.
Lebih lanjut, Menbud Fadli juga mengungkapkan bahwa perhelatan CHANDI 2025 menjadi sebuah highlight dari kekayaan budaya Indonesia. Dirinya berharap, ajang ini menjadi momentum dalam memperkenalkan dan mempromosikan keragaman budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan yang ada.
“Ini adalah satu cara promosi budaya yang lebih sistematis melalui berbagai kegiatan, seperti performance, diskusi, dialog budaya, hingga sharing dengan sejumlah negara yang hadir yang melibatkan para Menteri dan Wakil Menteri Kebudayaan, serta perwakilan institusi budaya. Kita harapkan networking ini akan bisa mengakselerasi promosi, kerja sama dan diplomasi budaya dengan banyak negara sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 32 dan Undang Undang Pemajuan Kebudayaan,” ucapnya.
“Culture for the Future” menjadi tema utama dari penyelenggaraan CHANDI 2025. Tema ini, lanjut Menbud, bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa budaya menjadi perekat perbedaaan sekaligus soft power yang sudah dipraktikkan oleh berbagai negara, seperti Amerika dengan Hollywood, India dengan Bollywood, serta Korea Selatan dengan Korean Pop. “Budaya merupakan continuity dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan bangsa. Budaya kita adalah perekat bangsa,” tambah Menbud.
Gelaran CHANDI 2025 dihadiri Gubernur, Bupati /Walikota se-Indonesia serta dihadiri oleh para pemimpin dunia, pembuat kebijakan, organisasi internasional, akademisi, seniman, hingga praktisi budaya dari berbagai negara, diantaranya Singapura, Libya, Jordan, Kamboja, Timor Leste, Zimbabwe, Palestina, Thailand, Georgia, Uzbekistan, India, Venezuela, Kenya, Bangladesh, Belgia, United Kingdom, Fiji, Oman, Prancis, Amerika Serikat, Iran, Cyprus, Arab Saudi, Mongolia, Irlandia, Armenia, Albania, Korea Selatan, Pakistan, dan Tanzania.
Selama tiga hari pelaksanaan, CHANDI 2025 akan menghadirkan beragam agenda, antara lain dialog tingkat tinggi antara Menteri Kebudayaan RI dengan para pembuat kebijakan internasional; sesi pleno dan diskusi panel bersama tokoh budaya dunia; lokakarya interaktif seputar pembuatan keris dan batik; hingga pameran pertunjukan budaya yang menampilkan seni, musik, kuliner, dan kerajinan tradisional dari Indonesia dan negara sahabat.
CHANDI 2025 menegaskan peran budaya sebagai kekuatan pemersatu dan relevan dalam menjawab tantangan global. Melalui forum internasional ini, Indonesia meneguhkan komitmennya untuk menjadikan budaya sebagai media diplomasi, kolaborasi lintas negara, serta pengembangan ekonomi kreatif.
Melalui helatan CHANDI 2025, Kementerian Kebudayaan diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia yang sangat besar secara lebih luas kepada dunia internasional. Forum ini diharapkan memperkuat hubungan dan kerja sama lintas negara, meningkatkan pemahaman lintas budaya, serta membuka peluang baru dalam pengembangan kreativitas dan inovasi. ( Red/ Danil A )