• Jelajahi

    Copyright © Ungkap Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Gapoktan Karya Desa, Desa Bandar Dolok Butuh Mesin Tanam Padi

    Selasa, 30 September 2025, September 30, 2025 WIB Last Updated 2025-09-30T02:02:59Z
    masukkan script iklan disini





    DeliSerdang, ungkapfakta.info-

     Komitmen swasembada pangan Presiden Prabowo, khususnya beras tampaknya harus terus dikawal. Baik ditingkat pusat, daerah bahkan desa hingga ke kelompok tani.

    Salah satu kebijakan utama yang sudah berjalan dari Presiden Prabowo adalah penetapan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram, yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas ekonomi dalam rantai distribusi pangan.

    Di tingkat desa, khususnya di desa bandar dolok kecamatan pagar merbau kabupaten deli serdang, upaya meningkatkan swasembada pangan terus dilakukan. Hal ini terlihat dengan dilaksanakannya rapat P2T3 (Pola Tanam dan Tertib Tanam) bertempat di ruang rapat kantor desa bandar dolok, senin 29/09/2025, untuk musim tanam pertama tahun 2025 (Okt 2025 - Feb 2025).

    Rapat juga turut dihadiri perwakilan dinas pertanian kabupaten deli serdang, ronggur, koordinator BPP Jaharun, Afiatun Siregar, PPL Lesliana Purba, Gapoktan, kelompok tani juga petani pemula.

    Dalam sambutannya, Ronggur menyampaikan bahwa Oplah, Normalisasi, Pembangunan Lanning, itu sangat mendukung sehingga desa bandar dolok bisa panen 3 musim dalam setahun.

    Ronggur juga menyarankan agar segera dibentuk brigade pangan di desa bandar dolok. Agar bisa kelompok tani mendapat bantuan alsintan, bibit dan pupuk.

    Sementara itu, PPL Lesliana Purba memaparkan bahwa ada 261,81 hektar lahan sawah di desa bandar dolok. Terdiri dari 8 kelompok tani.
    Untuk hasil panen terakhir ini, 1 hektar dapat menghasilkan 9 ton gabah padi. Menggunakan varietas cibatu 09.

    Persoalan petani di desa bandar dolok ini, lanjut Lesliana Purba, yang sering dikeluhkan petani kepada Lesliana Purba diantaranya jalan usaha tani masih banyak yang rusak. Sehingga tak jarang, saat petani mau ke sawah, harus jatuh terperosok masuk ke dalam sawah saat menggunakan sepeda motor.

    "Bapak Bupati Deli Serdang selalu menekankan kepada dinas pertanian, agar pendapatan petani meningkat dan petani sejahtera. Saya bersama babinsa akan memonitor lahan petani di pinggir jalan lebih cepat diolah dan ditanam, agar petani yang didalam tidak ketinggalan untuk mulai menanam padi." Ungkap Lesliana Purba.

    Sementara itu, Idris Ketua Gapoktan menjelaskan bahwa persoalan petani di desa bandar dolok telat tanam, karena kurangnya alsintan. Dari 8 kelompok tani yang ada di desa bandar dolok, 2 kelompok tani belum mendapatkan alsintan. Baik untuk alat bertani maupun alat untuk panen. Untuk alat panen, combain harus didatangkan dari Aceh.

    Disamping itu, lanjut idris, petani sedikit kewalahan saat mulai menggetor lahan, dalam hal mendapatkan solar. Kebutuhan solar untuk getor roda 2 itu sekitar 10 liter. Tapi, untuk mendapatkan 15 liter saja kami harus kesana kemari.

    Sementara, keluhan lain yang diutarakan petani saat rapat P2T3 adalah generasi penanam padi mulai hilang. Rata2 usia penanam padi saat ini diatas 60 tahun. Kalau bisa kelompok tani kami punya alat tanam mesin (transplanter). Ini yg menyebabkan kami kadang molor jadwal tanam, hampir 25 hari sampai 30 hari. Disebabkan, terbatasnya orang yang mampu menanam padi.

    Akhirnya, hasil rapat P2T3 disepakati, jadwal pola tanam pengolahan lahan di desa bandar dolok, desa barakan dan desa tanjung garbus kampung pada tanggal 1 oktober 2025 mulai digetor. Semai bibit pada tanggal 10-20 okt 2025. Jadwal sudah mulai tanam padi pada tanggal 25 oktober - 5 november 2025. Selanjutnya, disepakati jadwal mati air pada tanggal 1 feb 2026, dengan varietas padi yang ditanam adalah varietas mekongga. 

    (zfh)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    https://www.profitableratecpm.com/knzuikf5dh?key=c788dca60ab1d7a8d48523714ff94c5e