UngkapFakta_Kupang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah mulai menuai sorotan dari kalangan mahasiswa.
Chelsi Jijung, mahasiswi Universitas Nusa Cendana Kupang, Program Studi Ilmu Politik, menilai bahwa meski program ini memiliki tujuan mulia, pelaksanaannya perlu dievaluasi secara menyeluruh agar tepat sasaran dan aman bagi masyarakat.
Program MBG saat ini menjadi topik hangat di berbagai daerah.
Tujuan utamanya untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, disambut positif oleh publik. Namun, munculnya sejumlah persoalan dalam pelaksanaannya memicu kritik dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program tersebut.
“Menurut saya, makan bergizi gratis memang memiliki tujuan yang sangat mulia, karena sangat membantu meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak,” ujar Chelsi saat dimintai tanggapan, Rabu (15/10/2025).
Soroti Kasus Keracunan dan Isu Menu Kontroversial
Chelsi menyoroti munculnya berbagai kasus keracunan makanan di sejumlah daerah yang diduga terkait dengan distribusi menu MBG. Serangkaian insiden ini menimbulkan kekhawatiran luas terkait aspek keamanan pangan.
“Belakangan ini pelaksanaan MBG mendapatkan banyak sekali kritik dari masyarakat karena serangkaian kasus keracunan yang sudah meluas. Hal ini membuat masyarakat khawatir terhadap keamanan pangan dalam program ini,” tambahnya.
Tak hanya soal keamanan, program MBG juga menghadapi krisis kepercayaan publik setelah viral di media sosial dugaan penggunaan ikan hiu sebagai salah satu menu makan gratis. Isu ini semakin menambah tekanan terhadap penyelenggara program untuk memberikan penjelasan secara terbuka dan transparan.
Desak Evaluasi dan Pengawasan Ketat
Menurut Chelsi, secara konsep, program MBG sangat baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, ia menilai pemerintah perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh, baik dari sisi pengawasan, distribusi, maupun kualitas pangan.
“Karena beredarnya berita keracunan tersebut, masyarakat jadi mengkritik program ini dan meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi mendalam. Pemerintah harus punya strategi baru agar MBG berjalan dengan baik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Chelsi mengingatkan bahwa tanpa pengawasan ketat dan perbaikan tata kelola, program MBG berpotensi menjadi celah penyimpangan anggaran.
“Program ini juga bisa jadi sarang korupsi kalau tidak dibenahi dengan baik,” ujarnya.
Dorongan Transparansi dan Perbaikan Tata Kelola
Sorotan dari kalangan mahasiswa ini mencerminkan pentingnya transparansi, pengawasan publik, dan tata kelola yang baik dalam pelaksanaan program sosial pemerintah. (red)*
Evaluasi yang serius diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik sekaligus memastikan program MBG benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Program MBG bukan hanya tentang niat baik, tetapi juga menyangkut kualitas, keamanan, dan integritas dalam setiap tahap pelaksanaannya.