SULSEL, Ungkapfakta.info -
Perayaan Natal 2025 di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) berlangsung aman, tertib, dan penuh suasana kekeluargaan.
Kondisi tersebut mendapat apresiasi langsung dari Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, yang menilai peran tokoh agama dan seluruh umat sangat besar dalam menjaga kerukunan di daerah yang dikenal majemuk ini.
Apresiasi itu disampaikan Bupati saat menghadiri perayaan Natal umat Paroki Santo Martinus Bone-Bone sekaligus melakukan pemantauan pelaksanaan Natal di sejumlah gereja bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Luwu Utara, Kamis (25/12/2025).
Bupati menyampaikan ucapan Selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani di Luwu Utara.
Ia berharap perayaan Natal tidak hanya dimaknai sebagai momentum keagamaan, tetapi juga menjadi sarana mempererat persaudaraan lintas iman di tengah kehidupan sosial masyarakat.
“Semoga Natal tahun ini benar-benar menjadi Natal yang damai, yang menyatukan kita semua dalam suasana kerukunan dan toleransi,” ujar Andi Abdullah Rahim.
Ia menegaskan bahwa sejak malam hingga hari puncak perayaan Natal, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat terpantau sangat kondusif.
Hal tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari kerja sama semua pihak, mulai dari aparat keamanan, pemerintah daerah, hingga tokoh agama dan jemaat.
“Sejak tadi malam kami berkeliling bersama Kapolres, Dandim, dan jajaran untuk memantau langsung pelaksanaan Natal. Alhamdulillah, suasananya aman, tertib, dan penuh kebahagiaan,” tuturnya.
Dalam rangka memastikan seluruh wilayah terpantau, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara membentuk dua tim pemantauan.
Satu tim dipimpin langsung oleh Bupati, sementara tim lainnya dipimpin Wakil Bupati yang memantau perayaan Natal di wilayah Sapta dan Sapta Selatan.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya pada momen-momen keagamaan.
Bupati juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pastor, pendeta, tokoh agama, serta FKUB yang secara konsisten menyampaikan pesan-pesan damai kepada umat.
Menurutnya, kontribusi para tokoh agama sangat penting dalam menjaga harmoni sosial dan mencegah potensi gesekan di tengah perbedaan.
“Kerukunan yang kita rasakan hari ini adalah hasil dari kerja panjang semua pihak, terutama para tokoh agama yang terus mengajarkan nilai kasih, toleransi, dan persaudaraan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati turut mengajak umat Kristiani untuk mendoakan saudara-saudara di wilayah Sumatera yang sedang dilanda bencana alam.
Ia juga memohon doa agar Kabupaten Luwu Utara senantiasa dilindungi dan dijauhkan dari bencana, mengingat intensitas curah hujan yang masih cukup tinggi.
“Kami mohon doa dari seluruh umat agar Luwu Utara selalu dalam lindungan Tuhan dan terhindar dari bencana,” katanya.
Menutup rangkaian kegiatan, Bupati kembali menegaskan bahwa keberagaman suku, agama, dan budaya di Luwu Utara merupakan kekuatan besar dalam membangun daerah.
Kerukunan yang terjaga, menurutnya, menjadi fondasi utama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Dalam suasana damai, kita bisa bekerja, beribadah, dan hidup berdampingan dengan nyaman meski berbeda. Inilah kekuatan Luwu Utara,” pungkasnya.
Yustus
.png)
.png)
