.png)
Sanggau, jejakkriminal.net-
Ketua Komunikasi Seni dan Budaya Sanggar Temawang Tuda, A. Tony, S.Sos, menegaskan pentingnya kepatuhan perusahaan perkebunan terhadap peraturan perundang-undangan serta tanggung jawab sosial kepada masyarakat setempat, khususnya di wilayah Desa Balai Ingin, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.
Menurut A. Tony, keberadaan PT IT (INTELLISYS TRIPRATAMA)di wilayah tersebut harus disertai dengan legalitas perizinan yang lengkap dan sah, sebagaimana diwajibkan oleh peraturan pemerintah. Legalitas ini menjadi dasar utama agar aktivitas perkebunan berjalan sesuai hukum dan tidak merugikan masyarakat maupun lingkungan.
Selain itu, ia menekankan bahwa sistem kompensasi, baik dengan pola kemitraan maupun jual lepas, harus mengacu pada harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga tidak terjadi praktik yang merugikan petani dan pemilik lahan.
“Perusahaan yang hadir di suatu daerah wajib memberikan kesempatan kerja kepada putra-putri daerah, sesuai dengan kemampuan, keterampilan, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Ini adalah bentuk keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat lokal,” ujar A. Tony.
Lebih lanjut, A. Tony juga menyoroti kewajiban perusahaan perkebunan untuk turut berperan dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, penyediaan sarana tempat ibadah, serta penghormatan dan pelestarian budaya serta adat istiadat setempat.
Ia menegaskan bahwa seluruh kewajiban tersebut telah diatur secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, yang mengamanatkan agar perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan sosial, budaya, dan lingkungan.
“Kami berharap semua pihak, baik perusahaan maupun pemerintah, dapat menjalankan amanat undang-undang secara konsisten demi terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat,” tutup A. Tony.
.png)
