SIBOLGA —Ungkap Fakta.Info) Upaya penanganan bencana tanah longsor akibat curah hujan ekstrem yang melanda wilayah hukum Polres Sibolga telah memasuki hari ke-9. Hujan deras berkepanjangan sejak akhir November menyebabkan *18 titik longsor* tersebar di empat kecamatan di Kota Sibolga, dengan dampak kerusakan luas, korban jiwa puluhan orang, serta ribuan warga terpaksa mengungsi.
Polres Sibolga merilis data terbaru terkait lokasi terdampak. Sebanyak 18 titik longsor tercatat, dengan tingkat kerusakan bervariasi.
Lokasi dengan korban jiwa terbanyak berada di *Jl. Murai Ujung, Kel. Aek Manis*, di mana *43 warga tertimbun*, dengan *42 ditemukan dalam keadaan meninggal dunia*, dan *1 orang masih hilang* atas nama *Rukyat Malau*. Identitas para korban telah terdata lengkap, termasuk balita, anak-anak, dan ibu rumah tangga.
Longsor juga merenggut nyawa warga di beberapa titik lain, seperti Tangga Seratus Cafe Rumah Uci, belakang Masjid Budi Sehati, depan STPS, belakang SMP Negeri 5, sekitar Gereja GKII, Jl. Tapian, serta belakang Aula HKBP Sibolga
Berdasarkan data Polres Sibolga:
* *Total korban jiwa:* 55 orang
* *Korban meninggal dunia yang sudah ditemukan:* 52 orang
* *Korban belum ditemukan:* 3 orang
* *Korban luka-luka:* Nihil (semua korban luka pada awal kejadian telah dinyatakan sembuh)
* *Total rumah rusak berat:* 231 unit
Ratusan bangunan dan fasilitas turut terdampak, termasuk rumah warga, kafe, bengkel, hingga sebuah kolam renang.
Bencana ini juga memicu kerusakan infrastruktur kota. Hingga hari ini:
* Akses *internet dan sinyal komunikasi mengalami gangguan*
* *Listrik PLN padam* di sejumlah wilayah
* *Air PDAM tidak mengalir* akibat kerusakan jaringan
Kondisi ini menyulitkan komunikasi warga, termasuk dalam proses pencarian keluarga.
Sebanyak *2.272 warga* yang terdampak terpaksa mengungsi. Polres Sibolga bersama pemerintah dan instansi terkait telah mendirikan sejumlah posko di berbagai titik, antara lain di:
* Aula HKBP Sibolga Julu (700 orang)
* SD 081224 dan TK Pembina Sibolga (291 orang)
* Kantor Camat Sibolga Utara (80 orang)
* Masjid Budi Sehati (78 orang)
* Masjid Istiqomah Aek Manis (200 orang)
* SMP Negeri 5 Sibolga (400 orang)
* SD 081238 Aek Manis (150 orang)
* Posko pengungsian lain di rumah warga, masjid, gereja, dan mushola
Posko Terpadu di Gedung Nasional sendiri tercatat *nihil pengungsi*.
Tim gabungan yang terdiri dari Polres Sibolga, BKO Brimob Polda Sumut, BKO Baharkam Polri, Kodim 0211/TT, BPBD, Satpol PP, Dinas PU, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait masih terus berjibaku melakukan pencarian korban.
Pada hari ini berhasil ditemukan beberapa korban tambahan dalam keadaan meninggal dunia, yaitu:
* Yusuf (6), warga Jl. Murai
* Masdani Br. Manalu (56), warga Jl. Murai
* Kristina Bulolo (28), warga Gg. Perjuangan
* Faano Gulo (37), warga Gg. Perjuangan
Evakuasi korban dilakukan menggunakan ambulans Dinas Kesehatan menuju RS Metta Medika dan RSUD Dr. FL. Tobing.
Pencarian resmi dihentikan sementara pada pukul *19.00 WIB* dan akan dilanjutkan kembali esok hari mulai *pukul 07.00 WIB*, menyesuaikan kondisi cuaca.
Selain melakukan pencarian dan evakuasi, Polres Sibolga juga:
1. *Mendirikan posko dan tenda pengungsian* di berbagai titik.
2. *Menghimbau warga* untuk tidak kembali ke rumah masing-masing yang berada di lereng bukit atau daerah rawan longsor.
3. *Melakukan pembersihan material longsor* bersama instansi terkait.
4. *Membangun jaringan satelit Starlink* untuk mengatasi gangguan komunikasi.
5. Mengaktifkan *Hotline Tanggap Bencana*:
*0811-6520-041*
Hotline ini digunakan untuk membantu warga mencari informasi mengenai keluarga maupun kebutuhan lainnya terkait bencana.
Hingga laporan ini diterbitkan, hujan berpotensi kembali turun dan dikhawatirkan memicu longsor susulan. Aparat mengimbau warga agar tetap berada di lokasi pengungsian sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman oleh tim gabungan.
(Sumber Humas Polres Sibolga).
Penulis:(hasanuddingulo)
.png)

.png)
