Ungkapfakta.info Bandar Lampung,
Misteri kematian Anwar Hakim alias Akim terus menimbulkan tanda tanya besar.
Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (Gepak) Lampung, yang sejak awal lantang menyuarakan dugaan pembunuhan ini, kembali mengungkap adanya bukti baru yang dinilai janggal dan harus segera diusut tuntas.
Ketua Umum Gepak Lampung, Wahyudi, menegaskan pihaknya menerima banyak laporan dari keluarga korban terkait kejanggalan proses otopsi maupun penanganan polisi.
“Menurut laporan beberapa keluarga almarhum kepada saya, mereka mengungkapkan ada banyak hal yang tidak wajar dari kasus ini,” ujar Wahyudi, saat di mintai keterangan, pada Kamis, 21/8/2025.
*Hasil Otopsi yang Mengejutkan*
Wahyudi mengungkapkan, hasil otopsi terhadap tubuh Akim di RS Bhayangkara memunculkan banyak kejanggalan.
Hasil tersebut, katanya, disampaikan dokter yang memimpin otopsi dan disaksikan langsung oleh penyidik serta Kanit yang menangani penemuan mayat.
“Info dari keluarga Alm Akim, pertama, terdapat patah tulang pada bagian rahang. Kedua, ada luka sobek akibat sayatan di dada sebelah kanan. Ketiga, luka gores ditemukan di tangan sebelah kanan. Keempat, ada luka gores di bagian kening, yang merupakan luka sayatan akibat terkena kuku. Kelima, ditemukan zat kimia yang disiramkan hingga menyebabkan tubuh korban melepuh,” tegas Wahyudi.
Menurutnya, hasil otopsi ini menjadi indikasi kuat bahwa kematian Akim bukanlah kejadian biasa.
“Bukti medis ini tidak bisa dianggap sepele, ini jelas menunjukkan adanya unsur kekerasan,” tambahnya.
*Dugaan Rahasia Besar PT Get Map*
Tak hanya soal luka-luka yang mengarah pada dugaan penganiayaan, Wahyudi juga mendapatkan informasi penting lain yang diterima dari keluarga korban.
Ia menyebut almarhum Akim diduga menyimpan rahasia besar terkait pekerjaannya di PT Get Map.
“Tidak hanya itu, saya juga mendapatkan laporan bahwa almarhum diduga menyimpan rahasia besar terkait pekerjaan di PT Get Map,” ungkap Wahyudi.
Informasi ini diperkuat pengakuan salah satu kakak korban, yang menceritakan bahwa jauh sebelum meninggal, Akim sempat menyampaikan rahasia berbahaya terkait perusahaan tempatnya bekerja.
“Adik saya, Pak, waktu itu pernah cerita bahwa dia tahu sebuah rahasia yang jika dibongkar akan kacau dan bahaya, terkait tempat dia bekerja,” kata S, kakak korban.
S bahkan mengaku pernah menasihati adiknya agar tidak terlibat terlalu jauh. “Saya menyarankan supaya rahasia yang sudah dia ketahui itu jangan sampai dibuka,” ujar S.
*Polisi Dinilai Lamban dan Janggal*
Selain dugaan adanya rahasia besar yang disimpan korban, Gepak juga menyoroti lambannya langkah aparat kepolisian.
Menurut Wahyudi, polisi tidak segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mayat Akim ditemukan.
“Saya mendapatkan laporan bahwa Polisi tidak pernah datang untuk mengecek TKP setelah ditemukannya korban. Polisi datang setelah rumah tersebut sudah dibereskan oleh orang dari perusahaan PT Get Map,” kata Wahyudi.
Ia menjelaskan, rumah korban justru lebih dulu dibersihkan pihak perusahaan atas perintah pimpinan PT tersebut.
“Rumah itu dibereskan orang kantornya. Polisi baru bergerak setelah kami menanyakan kenapa tidak ada olah TKP. Tapi waktu polisi datang, lokasi sudah beres dan dirapikan oleh orang PT,” tegasnya.
*Desakan Pembongkaran Kasus*
Dengan serangkaian kejanggalan yang terungkap, Gepak Lampung menilai tidak ada alasan bagi kepolisian untuk menunda penyelidikan lebih dalam.
Wahyudi menegaskan pihaknya akan terus mendesak agar misteri ini dibongkar sampai tuntas.
“Bukti sudah jelas bahwa ada kejanggalan, bahkan faktor adanya pembunuhan. Oleh karena itu, kami mendesak agar kasus ini diungkapkan dan dibongkar siapa saja yang terlibat dalam kematian Akim,” pungkas Wahyudi.
Diketahui, Kematian Anwar Hakim di sebuah rumah di Perumahan Nuwo Sriwijaya, Hajimena, Lampung Selatan beberapa bulan lalu, meninggalkan pertanyaan besar.
Keluarga korban melaporkan kejanggalan ini kepada Gepak Lampung, agar kasus ini bisa diungkap.(*)