Sulteng. Ungkap Fakta com. Dalam upaya memperkuat deteksi dini dan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB), UPT Puskesmas Lakea terus mengintensifkan kegiatan kunjungan rumah ke sejumlah wilayah yang terdeteksi adanya sinyal penyakit berpotensi KLB. 22/09/2025
Kegiatan ini merupakan bagian dari sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) yang bertujuan untuk memverifikasi langsung laporan gejala penyakit dari masyarakat, sekaligus melakukan pemantauan kondisi kesehatan lingkungan secara menyeluruh.
Kepala UPT Puskesmas Lakea, Ns. Ratna S.Kep. Menyampaikan kepada media ini, bahwa kunjungan rumah ini menjadi langkah penting dalam memastikan keakuratan data sinyal penyakit yang masuk melalui sistem pelaporan Puskesmas.
“Kami menerima sinyal gejala dari beberapa wilayah yang menunjukkan adanya peningkatan kasus demam dan gangguan pencernaan. Tim surveilans langsung kami turunkan untuk melakukan verifikasi dan memastikan apakah ada potensi KLB,” ungkapnya.
Tim yang diturunkan terdiri dari petugas surveilans epidemiologi, tenaga kesehatan masyarakat, serta bidan desa yang telah dilatih untuk melakukan identifikasi dini terhadap gejala-gejala penyakit menular, seperti demam berdarah, diare akut, dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Selain melakukan wawancara dan pemeriksaan langsung terhadap warga yang dilaporkan mengalami gejala, tim juga melakukan edukasi mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta langkah-langkah pencegahan penularan penyakit.
Dari hasil verifikasi sementara, belum ditemukan indikasi kuat adanya KLB. Namun, Puskesmas Lakea tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi potensi peningkatan kasus saat pergantian musim.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke Puskesmas atau petugas kesehatan terdekat bila ada gejala yang mencurigakan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit,” tambah nya Ratna.
UPT Puskesmas Lakea juga bekerja sama dengan pemerintah desa dan kader posyandu untuk memantau kondisi kesehatan warga secara berkala serta memperkuat sistem pelaporan dari bawah.
Langkah ini diharapkan tidak hanya mampu mencegah terjadinya KLB, tetapi juga mempercepat penanganan kasus-kasus penyakit menular di tingkat masyarakat. Rll