Sulawesi Tengah. Ungkap Fakta com. Dalam rangka memperkuat pemantauan status gizi bayi, batita, dan balita di wilayah kerjanya, UPT Puskesmas Lakea melaksanakan program kunjungan rumah yang difokuskan pada anak dengan status gizi kurang dan risiko tinggi gizi buruk. Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa Desa di Kecamatan Lakea. 16/09/2025
Angka gizi kurang dan stunting masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tingkat kecamatan. Anak-anak usia 0‑5 tahun memerlukan perhatian khusus agar pertumbuhan fisik dan kognitifnya tidak terhambat.
Kepala UPT Puskesmas Lakea Ns Ratna S.Kep. mengatakan, kami berinisiatif turun langsung ke rumah‑rumah warga agar pemantauan lebih tepat sasaran dan intervensi dapat segera dilakukan.
"Pelaksanaan Kegiatan ini kami langsung turun ke Rumah-rumah dengan sasaran bayi (0‑12 bulan), batita (1‑3 tahun), dan balita (1‑5 tahun), khususnya yang pernah terdata memiliki status gizi kurang atau berisiko tinggi." Ucapnya
Selain pemeriksaan fisik, orang tua juga diberikan edukasi tentang pola makan sehat, pentingnya ASI eksklusif bagi bayi, serta cara penyajian makanan tambahan yang bergizi seimbang. Di beberapa rumah, petugas juga memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbasis pangan lokal untuk mendukung perbaikan gizi anak.
"Kunjungan rumah ini adalah bentuk pendekatan langsung agar kami dapat memastikan anak-anak yang mengalami masalah gizi bisa segera ditangani. Ini bagian dari strategi menekan angka stunting di wilayah Lakea," ujar Ratna.
Kepala UPT Puskesmas Lakea Ratna S.Kep. berharap kegiatan ini bisa berjalan berkelanjutan dan menjangkau seluruh desa di Kecamatan Lakea secara bertahap, dengan dukungan dari pemerintah desa, dinas kesehatan, dan masyarakat setempat.Rll