Pontianak, Meskipun sorotan media begitu tajam dan gencar menyinggung soal rendahnya kualitas dan kwantitas pekerjaan, toh upaya Dinas untuk melakukan perbaikan dalam pengawasan, belum tampak sama sekali.
" Permasalahan mutu memang selalu terulang dan terus berlanjut tanpa bisa diantisipasi oleh pengelola. Lihat saja, setelah dibeberapa lokasi, kini giliran proyek dijalan Gusti Situt Mahmut Gang Maluku Kelurahan Siantan hulu Kecamatan Pontianak Utara, dianggap masyarakat jauh dari kualitas, " ujar ASD, Warga sekitar.
Jujur, sambungnya, kalau cerita mutu, paket yang digaraf CV Jasifa Raya Utama, mungkin bisa dibilang no we atau keluar dari aturan bestek. Makanya kondisi fisiknya agak lemah. 4 bulan kedepan jalan tersebut bakal remuk ndak karuan.
Ia menyebut, selagi Bidang Perkim masih becinte mesra dengan kontraktor dan konsultan diruang khusus, proyek apapun yang susah payah diprogram oleh Gubernur, wujudnya tetap berantakan.
" Kontraktor, jika awalnya sudah dan akhirnya pasti mengeluarkan oli pelicin gede, cetakan Bank BI, buat kiri kanan belakang dan depan, tentu jurus eliminir material terhadap pekerjaan, pasti dituangkan secara gila, " tegas ARD.
Protap siluman tadi, katanya, memang sulit untuk dipungkiri dan telah menjadi darah daging disetiap tubuh proyek. Alhasil, karna aturan mainnya begitu, akhirnya pelaksana juga berupaya mati-matian mencari celah agar dapat keuntungan lumayan.
Menurut ASD, faktor itulah yang membuat semua pekerjaan diluar kualitas dan kwantitas. Makanya masyarakat banyak kecewa dengan Kabid Perkim Propinsi Kalbar, Jimmi Riantu, yang sedikit lemah atau sengaja menerapkan wujud pengawasan kedip mata, tahu tetapi pura-pura tidak lihat.
Kalau setiap pelaksana, lanjutnya, kompak berani menolak pengeluaran yang tidak tercatat dalam peraturan resmi, saya yakin mutu bangunan pasti akan bagus. Sebaliknya, kalau itu terlalu sulit, Kabid Perkim jangan lepas tangan, seolah-olah pelaksana yang salah.
Tanggung jawab pengelola berada digarda terdepan. Jadi apapun permasalahan yang timbul, Jimmi tidak boleh sembunyi, ini uang negara. Kami berharap Gubernur maupun Sekda bicara lantang terkait proyek jelek.(D.Arifin)